Keamanan data dan informasi sekarang sudah jadi kebutuhan mutlak, apalagi di era digital yang terus melaju pesat. Di Indonesia sendiri, makin banyak startup Indonesia yang fokus pada bidang cybersecurity atau keamanan siber. Mereka hadir dengan solusi inovatif untuk melindungi bisnis maupun individu dari ancaman digital yang kian beragam dan kompleks.
Tren ini diperkirakan akan terus berkembang pada 2025, sehingga membuka peluang besar bagi ekosistem startup lokal. Mari kita kenali lebih dekat startup cybersecurity Indonesia, tren yang sedang terjadi, dan prospeknya!
Contents
Apa Itu Startup Cybersecurity?
Startup cybersecurity adalah perusahaan rintisan yang mengembangkan teknologi dan layanan untuk melindungi sistem digital dan data dari ancaman dunia maya. Mereka biasanya memanfaatkan teknologi mutakhir seperti AI, enkripsi, cloud security, dan lain-lain untuk melawan berbagai jenis serangan dari peretas maupun malware.
Mengapa Cybersecurity Penting di Indonesia?
Menurut laporan Check Point Research (2025), Indonesia masuk dalam daftar negara dengan angka serangan siber tertinggi di Asia Tenggara, di mana setiap perusahaan rata-rata menghadapi 1.200 serangan siber per minggu.
Di sisi lain, asosiasi fintech Indonesia (AFTECH) melaporkan bahwa sekitar 70% startup fintech Indonesia menganggap keamanan data sebagai prioritas utama dalam menjaga kepercayaan pengguna. Kondisi ini menegaskan bahwa perusahaan tidak bisa lagi mengabaikan kebutuhan akan solusi keamanan digital, dan di sinilah startup cybersecurity berperan penting.
Model Bisnis Startup Cybersecurity
1. SaaS (Software as a Service)
Model SaaS kini menjadi fondasi utama banyak layanan keamanan modern karena memungkinkan perusahaan mengadopsi proteksi siber tanpa harus berinvestasi besar dalam infrastruktur. Startup yang menawarkan solusi berbasis langganan, seperti proteksi cloud, vulnerability scanning otomatis, hingga platform detection-and-response, memberikan keuntungan berupa implementasi cepat, pembaruan sistem yang berkelanjutan, serta biaya operasional yang lebih terukur.
Dengan cara ini, perusahaan dapat menjaga sistem tetap aman tanpa terbebani biaya infrastruktur yang tinggi. Di Indonesia, adopsi layanan cloud di berbagai sektor bisnis mendorong permintaan solusi keamanan berbasis cloud terus meningkat. Tren ini mirip dengan perkembangan startup e-commerce Indonesia yang juga banyak memanfaatkan layanan SaaS untuk skala bisnisnya.
2. Konsultasi dan Managed Security Service (MSS)
Layanan konsultasi dan Managed Security Service (MSS) tetap menjadi aspek krusial karena tidak semua perusahaan memiliki kesiapan atau kemampuan untuk mengelola ancaman siber secara mandiri. Selain melakukan audit keamanan dan pelatihan bagi pegawai, layanan MSS biasanya mencakup pemantauan sistem 24/7, deteksi insiden, serta pengelolaan Security Operation Center (SOC) oleh pihak ketiga.
Solusi ini sangat membantu perusahaan yang membutuhkan jaminan respons cepat tanpa harus membangun SOC internal yang memakan biaya besar. Di Indonesia, semakin banyak startup dan penyedia lokal yang menggabungkan jasa konsultasi dengan layanan SOC untuk menjawab kebutuhan pasar. Salah satu contohnya adalah XecureIT yang melayani institusi keuangan, sektor kesehatan, hingga perusahaan besar yang menghadapi ancaman siber semakin kompleks.
3. Produk Keamanan Digital
Selain layanan, banyak startup juga fokus mengembangkan produk khusus yang menjawab kebutuhan nyata di lapangan. Produk-produk ini mencakup enkripsi data, autentikasi multi-faktor (MFA), hingga solusi manajemen identitas digital yang semakin relevan di era transformasi digital. Mereka menjual produk ini melalui lisensi, paket bundling dengan layanan, atau mendistribusikannya lewat platform SaaS agar lebih mudah diakses oleh perusahaan dari berbagai skala.
Contoh nyata di Indonesia adalah Privy (PrivyID), yang awalnya dikenal menyediakan layanan tanda tangan digital, namun kini juga memperkuat solusi identitas dan verifikasi untuk keamanan digital perusahaan. Inovasi semacam ini tidak hanya meningkatkan lapisan keamanan teknis, tetapi juga membantu organisasi memenuhi standar kepatuhan regulasi serta meminimalisir risiko kebocoran data.
Contoh Startup Cybersecurity Indonesia
Nama Startup | Fokus Utama | Tahun Berdiri | Keterangan Singkat |
ViBiCloud | Cloud Security | 2014 | Penyedia solusi managed cloud dan layanan keamanan cloud terpercaya. Mitra resmi Microsoft dan AWS. |
XecureIT | Network & Threat Security | 2005 | Layanan manajemen ancaman siber secara real-time. |
PrivyID | Digital Identity & Legal | 2016 | Solusi tanda tangan digital dan perlindungan identitas online yang sudah diakui pemerintah Indonesia. |
Peris.ai | AI-based Cyber Defense | 2022 | Memanfaatkan AI untuk deteksi dan respons ancaman siber lebih cepat dan presisi. |
Mengapa Startup Cybersecurity Jadi Pilihan Masa Depan?
1. Maraknya Serangan Siber
Pelaku kejahatan siber semakin canggih. Mereka kini sering menggunakan modus ransomware double extortion, di mana penyerang tidak hanya mengenkripsi atau mengunci data korban, tetapi juga mengancam akan menyebarkan informasi sensitif tersebut ke publik jika tebusan tidak dibayarkan.
Risiko ganda ini membuat kerugian perusahaan bisa berlipat, baik dari sisi finansial maupun reputasi. Karena itu, perlindungan ekstra dari startup cybersecurity sangat penting untuk membantu organisasi menghadapi ancaman semacam ini.
2. Digitalisasi Meningkat Pesat
Semua sektor industri, mulai dari keuangan, e-commerce, hingga layanan publik, kini semakin bergantung pada proses digitalisasi. Peralihan ini memang membawa banyak manfaat seperti efisiensi operasional dan kemudahan akses bagi masyarakat, namun di sisi lain juga membuka celah baru terhadap ancaman siber.
Menurut laporan Check Point Research 2024, rata-rata perusahaan di Asia Pasifik menghadapi lebih dari 1.500 serangan siber setiap minggu. Di Indonesia sendiri, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat ada lebih dari 400 juta upaya serangan siber sepanjang 2023. Fakta ini menunjukkan bahwa membangun sistem keamanan digital yang kuat bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan agar bisnis tetap bertahan di era digital.
3. Dukungan Pemerintah dan Ekosistem
Pemerintah Indonesia secara aktif mendorong pengembangan ekosistem keamanan siber dengan menyelenggarakan berbagai inisiatif, seperti National Cybersecurity Connect dan CyberSec Startup Challenge. Kegiatan ini bertujuan untuk mempertemukan startup, investor, dan pemangku kepentingan industri, sekaligus mendorong inovasi di sektor cybersecurity.
Pemerintah melalui program-program ini memberi startup kesempatan untuk memamerkan solusi keamanan digital, menerima mentorship, dan membangun kolaborasi strategis. Langkah ini mendukung kebutuhan nasional akan perlindungan data, terutama sejak diberlakukannya UU Perlindungan Data Pribadi (UU PDP).
FAQ tentang Startup Cybersecurity Indonesia
1. Apa ancaman siber terbesar yang dihadapi Indonesia saat ini?
Saat ini, Indonesia paling sering diserang oleh ransomware dan phishing, di mana para pelaku secara aktif mencoba mencuri data pribadi maupun informasi bisnis.
2. Apa langkah awal yang harus dilakukan jika terkena serangan siber?
Segera isolasi sistem yang terkena serangan untuk mencegah penyebaran, laporkan insiden ke lembaga terkait seperti BSSN, dan pulihkan data dari backup yang aman untuk meminimalkan kerugian.
3. Bagaimana startup cybersecurity di Indonesia mendapatkan kepercayaan dari pengguna?
Melalui kolaborasi dengan pemerintah, sertifikasi keamanan yang diakui secara internasional, transparansi layanan, dan kemampuan untuk memberikan solusi yang sesuai kebutuhan dan mudah digunakan.