Skip to main content

PT Nestle Indonesia memperluas bisnis dengan menambah ketiga pabrik dan menggelontorkan investasi sebesar 100 US$.

Debora Tjandrakusuma selaku director corporate affairs menyatakan bahwa PT Nestle Indonesia mengeluarkan investasi sebesar US$ 100 juta untuk memperluas pabriknya yang ada di Karawang, Jawa Barat; Kejayan, Jawa Timur dan Panjang Lampung. Perluasan ini diperkirakan sebesar 25%.

Debora menyatakan bahwa dana investasi tersebut digunakan untuk meningkatkan produksi Nestle di Indonesia hingga sebesar 25%. Semula, produksi Nestle adalah 625.000 ton. Setelah pabrik ditambah, produksi diharapkan bisa meningkat menjadi 775.000 ton.

Baca juga: Investasi China Di Indonesia Naik 2 Kali Lipat

Debora menjelaskan bahwa perluasan pabrik ini khususnya digunakan untuk meningkatkan  produksi dari brand yang sudah ada seperti MILO, MAGGI, BEAR BRAND dan sebagainya.

Ekspansi pabrik ini sangat sesuai dengan rencana Kementerian Perindustrian yang ingin fokus mengembangkan industri makanan dan minuman (mamin) agar kinerjanya menjadi lebih gemilang. Oleh karena itulah, Kemenperin melihat bahwa industri makanan dan minuman (mamin) selama ini menjadi sektor andalan karena bisa memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian nasional, baik melalui investasi, penyerapan tenaga kerja maupun nilai ekspor.

“Pemerintah telah menetapkan bahwa industri makanan dan minuman akan menjadi salah satu dari lima sektor manufaktur yang pengembangannya sesuai dengan peta Making Indonesia 4.0. Industri makanan minuman kita diharapkan menjadi lebih berdaya dengan implementasi industri 4.0 ini,” jelas Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian pada Minggu (26/1/20).

Agus menjelaskan bahwa industri makanan dan minuman sangat penting dalam pemerataan usaha di tanah air. Karena, sektor ini memang didominasi oleh para pelaku usaha yang sebagian besar berskala industri kecil dan menengah.

Baca juga: Mengenal Softbank, Perusahaan Raksasa Jepang Investor Startup Dunia

Peran Industri Makanan  & Minuman dalam Perekonomian Nasional

No Peran Industri Makanan  & Minuman
1 Nilai ekspor yang cukup besar
2 Menyerap tenaga kerja yang paling banyak
3 Memberikan nilai investasi paling besar
4 Pemerataan usaha di tanah air

Mendirikan Innovation Center

Menurut Agus, Kemenperin yakin bisa meningkatkan produktivitas secara efisien dan menciptakan inovasi dalam sektor industri dengan adanya teknologi digital yang menjadi penopang utama dalam proses produksi.

Agar tujuan tersebut bisa tercapai, Kemenperin menggandeng Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) bersama-sama membangun innovation center.

Dengan adanya innovation center tersebut, pelaku industri makanan dan minuman di dalam negeri diharapkan bisa memanfaatkan pengembangan teknologi modern. Ini akan membuat produk yang dihasilkan bisa menjadi lebih kompetitif di pasar domestik dan bisa mengisi kebutuhan ekspor. “Apalagi pemerintah telah mempersiapkan insentif super untuk pajak bagi perusahaan yang mampu mengembangkan inovasi,” jelasnya.

Baca juga: Perusahaan Fintech Indonesia Yang Paling Berkembang

Menurut data yang diberikan oleh Kemenperin, produksi makanan dan minuman di Indonesia mencatat nilai ekspor paling tinggi dalam kelompok manufaktur, dengan capaian US$ 27,28 miliar pada tahun 2019 lalu.

Industri makanan dan minuman juga menjadi penyetor terbesar dalam nilai investasi dalam periode Januari-September 2019. Angkanya cukup besar yaitu Rp 41,42 triliun. Industri makanan dan minuman juga menjadi sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja dengan jumlah 4,74 juta orang pada Agustus 2019.

Mengapa Nestle Memperluas Pabriknya?

Untuk meningkatkan produksi sebesar 25%, khususnya untuk Milo, Bear Brand, Maggi dan sebagainya.

Apa Peran Industri Makanan dan Minuman dalam Perekonomian Nasional?

Menyerap tenaga kerja
Memberikan nilai investasi yang besar
Memberikan nilai ekspor yang besar

Apa Manfaat Innovation Center Bagi Industri Makanan dan Minuman?

Agar industri makanan dan minuman bisa memanfaatkan teknologi modern dalam produksi.

Leave a Reply