Indonesia merupakan surge untuk startup. Sebanyak 2.300 startup lahir di Indonesia. Beberapa di antaranya bergelar sebagai unicorn Indonesia. Itu masih belum termasuk dua unicorn startup Indonesia yang memutuskan untuk bergabung menjadi bisnis yang lebih besar dengan pendanaan yang fantastis. 51% dari 393 investasi di Asia Tenggara ditujukan untuk startup Indonesia pada tahun 2021. Bisakah ada startup unicorn di Indonesia? Bagaimana startup dapat dikategorikan sebagai unicorn? Siapa saja startup unicorn di Indonesia?
Contents
Apa itu Startup Unicorn?
Startup unicorn merupakan startup yang telah punya nilai valuasi USD 1 miliar atau kurang lebih Rp 14 Triliun. Istilah ini pertama kali muncul dari pendiri startup Cowboy, Aileen Lee pada 2013. Mengapa dinamakan unicorn? Karena perusahaan yang meraih valuasi dengan nilai itu masih sangat langka. Startup unicorn sangat special karena level valuasi yang dimiliki seolah-olah bisa membuktikan potensi bisnis mereka. Investor biasanya akan melihat peluang bisnis tersebut untuk berkembang.
Startup Unicorn Indonesia yang Wajib Diketahui
Dari banyaknya startup yang muncul di Indonesia, ada tujuh startup yang berhasil masuk ke jajaran startup unicorn. Siapa dan bagaimana mereka melihatnya?
1. GoTo
GoTo adalah merger dari dua startup andalan Indonesia yaitu Tokopedia dan Gojek. Ketika keduanya bergabung, baik Gojek dan Tokopedia memiliki gelar sebagai unicorn Indonesia. Gojek adalah pelopor layanan ojek online di Indonesia yang didirikan pada tahun 2010 oleh Nadiem Makarim. Layanan aplikasi Gojek dibuat pada tahun 2015 dan berkembang dengan pesat mulai dari peningkatan ratusan ribu user per hari, ekspansi keluar kota, merambah pada berbagai jenis layanan dan mendapatkan pendanaan series A.
Tokopedia punya misi pemerataan ekonomi digital dengan menjadi sarana jual-beli yang bisa mempertemukan konsumen serta penjual dalam satu aplikasi. Marketplace pertama di Indonesia ini resmi menjadi startup unicorn setelah mendapatkan dana USD 1,1 Miliar dari Alibaba Group. Selain valuasi serta sama-sama pionir di dalam bidangnya, GoTo juga membuktikan kriteria inovatif serta desruptifnya dengan berbagai layanan basis teknologi yang diberikan.
2. BukaLapak
Bukalapak merupakan startup yang bergerak dalam bidang layanan marketplace serta resmi menjadi unicorn pada Januari 2017. Layanan marketplace ini sangat fokus pada penggunanya yang mencapai lebih dari 6 juta pelapak dan 5 juta mitra bukalapak. Bukalapak mencetak valuasi senilai USD 1,5 miliar atau Rp 21,9 Triliun melalui IPO.
3. J&T Express
J&T Express adalah satu-satunya startup dalam bidang supply chain, logistic dan delivery berhasil mencapai status unicorn pada 7 April 2021. J&T Express sebagai merupakan startup unicorn Indonesia tertinggi saat ini dengan valuasi mencapai USD 7,8 Miliar atau setara dengan Rp 113,5 Triliun. Salah satu kriteria startup unicorn yang dimiliki oleh J&T Express adalah poin customer oriented serta penggunaan teknologi memiliki jam operasional 365 hari tanpa libur, bisa menjangkau pengiriman ke seluruh Indonesia dengan estimasi 2-3 hari kerja saja, resi pengiriman bisa dipantau serta dilack secara real time.
Tidak mengherankan jika hanya dalam waktu enam tahun, startup layanan logistic ini bisa menyaingi beberapa competitor yang bahkan sudah ada selama puluhan tahun.
Kriteria Startup Unicorn
No | Kriteria Startup Unicorn | Penjelasan |
1 | Inovatif dan disruptif | Startup unicorn sangat lekat dengan sifat inovatif dan disruptif. |
2 | Pionir | Startup yang meluncurkan ide-ide baru serta unik jauh lebih berpeluang menjadi unicorn karena biasanya masih memiliki pangsa pasar yang luas serta tingkat kompetisi yang rendah. |
3 | Berbasis teknologi | Komitmen yang tinggi pada pemanfaatan teknologi baik berupa website, web app ataupun aplikasi. |
4 | Customer oriented | Startup juga menjual produk ataupun layanan dengan sangat gencar tetapi startup yang akhirnya menjadi unicorn biasanya sangat fokus pada konsumen, bukan keuntungan semata. |
5 | Fokus pada pertumbuhan | Usaha yang dijalankan secara asal-asalan tentu tidak bisa digunakan untuk mencapai valuasi miliaran dolar. Gelar unicorn lebih banyak dicapai oleh startup yang ambisius dalam mengejar pertumbuhan bisnis. |
4. Traveloka
Traveloka adalah startup yang memberikan layanan pemesanan hotel serta tiket perjalanan. Startup yang dibangun pada 2012 ini telah resmi mendapatkan gelar startup unicorn pada tahun 2017. Saat itu, Traveloka mendapatkan dana dari beberapa investor ternama seperti JD.com, Sequoia Capital dan East Ventures. Valuasi Traveloka mencapai USD 3 Miliar.
Traveloka pernah terpuruk saat pandemic karena bisnisnya yang sangat bergantung pada industry pariwisata. Tetapi Traveloka bisa bangkit dengan merampah dalam bidang finansial dan lifestyle ke dalam 20 layanan dan produk.
5. OVO
OVO adalah salah satu layanan dompet digital atau e-wallet yang terdepan di Indonesia. Startup yang ada di bawah naungan Tokopedia dan LippoX ini diluncurkan pertama kali pada tahun 2017. Meskipun terhitung baru beberapa tahun beroperasi, namun OVO ternyata bisa berkembang dengan pesat dengan menggandeng berbagai kalangan sebagai mitranya. Beberapa mitra mereka yaitu perusahaan besar sekelas Bank Mandiri, Grab, Alfamart serta startup fintech seperti Moka hingga 300 ribu mitra UMKM yang ada di Indonesia.
6. Xendit
Xendit merupakan startup fintech dengan produk layanan payment gateway untuk pembayaran marketplace. Pada September 2021, Xendit masuk ke jajaran startup unicorn Indonesia dengan suntikan dana Series C sebesar USD 550 Juta atau Rp 2,1 Triliun. Dana tersebut berasal dari beberapa investor yaitu Justin Kan’s Goat Capital, Amasia, Accel, Tiger Global Management.
Pencapaian tersebut diiringi dengan pertumbuhan jutaan transaksi setiap bulan lewat Xendit dan berhasil mencatatkan valuasi sebesar USD 1 Miliar. Dengan demikian, Xendit menjadi satu-satunya startup layanan B2B yang menjadi unicorn di Indonesia.
7. Ajaib
Ajaib adalah startup unicorn Indonesia dalam bidang fintech yang fokus pada layanan investasi yang terpercaya, dan terjangkau. Dalam waktu kurang lebih empat tahun, Ajaib sukses meraih lebih dari sejuta pengguna dan mendapatkan pendanaan series B hingga USD 243 Juta atau Rp 3,46 Triliun pada 2021. Sejalan dengan peningkatan kesadaran investasi di Indonesia, Ajaib menjadi startup paling cepat yang menjadi unicorn dengan valuasi lebih dari USD 1 Miliar.