Reksadana mungkin menjadi istilah yang masih asing bagi masyarakat awam. Setiap produk reksa dana memiliki beberapa tujuan investasi yang berbeda sesuai dengan jenis produknya. Reksa dana menjadi pilihan praktis untuk masyarakat yang ingin berinvestasi saham di beberapa perusahaan namun terkendala modal yang masih minim.
Reksa dana terbagi menjadi dua jenis yaitu reksa dana terbuka dan reksa dana tertutup. Reksa dana terbuka bisa dijual lagi pada manajer investasi yang menerbitkannya tanpa melewati alur perdagangan di bursa efek. Harga jual reksa dana biasanya sama dengan nilai aktiva bersihnya.
Sedangkan reksa dana tertutup tidak bisa dijual lagi kepada manajer investasi yang menerbitkannya. Hanya bisa dijual lagi ke investor lainnya tapi melalui bursa efek.
Contents
Kelebihan Investasi Reksadana
No | Kelebihan Investasi Reksadana |
1 | Transparansi Informasi |
2 | Potensi Pengembalian yang Tinggi |
3 | Dikelola oleh Ahlinya |
4 | Biaya Rendah |
5 | Lebih Aman |
6 | Likuiditas Tinggi |
7 | Diversifikasi Resiko |
Manfaat Investasi Reksa Dana
Banyak orang mungkin berpikir ingin langsung membeli saham di bursa efek. Namun ada beberapa alasan reksa dana menjadi instrumen investasi yang layak dipertimbangkan dan menjadi alternatif. Reksa dana memberikan banyak keuntungan bagi investor karena pemantauan investasi menjadi tanggung jawab investor sepenuhnya.
1. Transparansi Informasi
Jenis investasi yang satu ini memberikan informasi tentang perkembangan portofolio dan biaya yang berkelanjutan. Tujuannya agar investor bisa memantau keuntungan, biaya sekaligus resiko. Manajer investasi juga wajib mengumumkan Nilai Aktiva Bersih setiap hari di surat kabar dan menerbitkan laporan keuangan tengah dan tahunan. Investor bisa memonitor perkembangan investasinya karena bersifat transparan.
2. Potensi Pengembalian yang Tinggi
Reksa dana adalah instrumen alternatif untuk investasi yang keuntungannya bersifat jangka panjang. Reksa dana sangat cocok jika dijadikan sebagai dana persiapan pensiun, persiapan dana pendidikan dan rencana jangka panjang yang lainnya.
3. Dikelola oleh Ahlinya
Manajer investasi adalah manajer profesional yang punya keahlian khusus dalam mengelola dana. Manajer investasi memegang peranan yang cukup penting karena harus melayani para investor yang waktunya terbatas dan tidak sempat melakukan riset terhadap perusahaan serta investasi secara langsung untuk menganalisa harga efek dan akses informasi ke pasar modal.
4. Biaya Rendah
Reksa dana disukai oleh para pemodal dan dikelola secara profesional oleh manajemen investasi yang berpengalaman. Karena kemampuan melakukan investasi, maka biaya transaksi yang dibutuhkan bisa digunakan secara efisien. Biaya transaksi akan jauh lebih murah jika dibandingkan dengan investor yang langsung berinvestasi di bursa efek.
5. Lebih Aman
Tingkat resiko reksa dana tergolong rendah sehingga memberikan tingkat keamanan yang jauh lebih baik untuk para investor jika dibandingkan dengan investasi yang dilakukan langsung di bursa efek oleh individu. Dana investasi yang disetor juga tidak langsung dipegang oleh perusahaan Manajer Investasi namun dititipkan lebih dulu pada rekening bank khusus, bank kustodian.
6. Likuiditas Tinggi
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek. Semakin tinggi likuiditas sebuah perusahaan maka perusahaan tersebut semakin terpercaya karena kemampuan jangka pendeknya terbilang sangat baik. Tingkat likuiditas yang tinggi membuat investor bisa mencairkan kembali Unit Penyertaannya setiap saat seuai dengan ketentuan yang dibuat oleh setiap reksa dana.
7. Diversifikasi Resiko
Ini adalah keuntungan yang didapatkan ketika kita berinvestasi reksa dana. Diversifikasi resiko terbilang rendah karena uang investor disebar ke berbagai instrumen sehingga jika ada resiko maka semuanya tidak anjol dan nilainya tidak turun secara bersamaan.
Diversifikasi ini sulit dilakukan oleh seorang investor individual karena dana investasi yang sangat terbatas. Reksadana dikelola oleh kumpulan investor sehingga diversifikasi resiko bisa dilakukan secara optimal.
Kelemahan Investasi Reksadana
Sama seperti instrumen investasi lainnya, reksa dana juga tidak terlepas dari resiko. Namun nilai resikonya lebih kecil jika dibandingkan dengan saham. Namun lebih besar jika dibandingkan dengan investasi lain seperti investasi emas, properti atau deposito. Beberapa kelemahan investasi reksadana antara lain:
1. Rasio Likuiditas
Ini bisa terjadi akibat pemegang Unit Penyertaan melakukan penarikan dana dalam jumlah yang relatif besar dalam waktu yang bersamaan sehingga manajemen investasi mengalami rush. Hal ini biasanya terjadi karena ada hal negatif cukup besar seperti situasi politik dan ekonomi yang memburuk, terjadi penutupan pada beberapa emiten, bahkan likuidasinya manajer investasi sebagai pengelola reksa dana.
2. Resiko Default
Masalah ini mungkin terjadi ketika manajer investasi membeli obligasi milik emiten yang ternyata mengalami kesulitan finansial padahal kinerja perusahaan tersebut baik-baik saja sebelumnya. Akhirnya, pihak emiten harus membayar kewajibannya.
3. Resiko Pasar
Resiko pasar terjadi ketika harga instrumen investasi turun karena penurunan kinerja pasar saham secara drastis.
4. Resiko Penurunan Nilai Aktiva Bersih
Resiko ini terjadi karena harga pasar instrumen investasi turun jika dibandingkan dengan harga pembelian awal. Penurunan harga ini bisa terjadi karena banyak hal yaitu kinerja saham yang buruk, kinerja emiten yang buruk, situasi sosial politik yang sedang tidak stabil serta faktor pendukung lainnya.