Skip to main content

Banyak bisnis membutuhkan barang untuk beroperasi serta menjadi sukses. Vendor memainkan peran yang sangat penting dalam proses rantai pasokan/supply chain untuk bisnis yang menjual barang. Mengetahui pengertian vendor dan bagaimana vendor bekerja bisa membantu anda memahami proses rantai pasokan.

Pada artikel ini, anda bisa mengetahui apa itu vendor termasuk mengapa vendor itu penting, perbedaan dengan supplier, cara kerja dan tips dalam memilih vendor yang baik.

Baca juga: Mengenal Design Thinking Dan Pentingnya Bagi Bisnis

Contents

Apa itu Vendor?

Vendor merupakan orang atau bisnis yang menjual barang atau jasa kepada perusahaan atau individu lainnya. Penawaran vendor sangat bervariasi tergantung pada pasar yang mereka layani dan beberapa vendor melayani beberapa pasar. Berikut ini kategori vendor dan pelanggan umum mereka:

1.Business-to-consumer (B2C)

Vendor B2C menjual barang atau jasa secara langsung ke konsumen. Contoh vendor B2C yaitu operasi retail seperti toko kelontong dan pakaian serta penyedia layanan internet.

2. Business-to-business (B2B)

Vendor B2B menyediakan barang dan jasa kepada bisnis lain yang bisa digunakan untuk mempertahankan atau meningkatkan operasional mereka. Contoh vendor B2B yaitu perusahaan yang menjual produk ke suatu bisnis seperti peralatan kantor dan layanan.

3. Business-to-government (B2G)

Vendor B2G menyediakan barang dan jasa untuk instansi pemerintahan. Ini termasuk perusahaan yang membuat kontrak dengan pemerintah seperti perusahaan teknologi informasi dan manufaktur.

Baca juga: Pentingnya Membuat Proposal Bisnis Dan Informasi Di Dalamnya

Jenis-Jenis Vendor

Ada beberapa jenis vendor yang berperan dalam proses supply chain. Jenis vendor dan perannya antara lain:

1. Produsen

Apa itu vendor produsen? Vendor produsen adalah perseorangan atau perusahaan yang meneliti, mengembangkan dan memproduksi barang dari bahan mentah untuk dijual. Barang yang dibuat oleh produsen biasanya didistribuskan kepada pedagang besar atau pengecer kemudian menjual barang pada konsumen yang menjadi pengguna akhir.

2. Pedagang Grosir

Pedagang grosir adalah individu atau perusahaan yang menjual barang ke bisnis lainnya. Barang yang dijual grosir biasanya dijual ke pengecer dalam jumlah banyak dengan harga diskon.

3. Retailer

Apa itu vendor retailer? Vendor retailer atau pengecer adalah individu atau perusahaan yang menjual barang pada konsumen individu yang menjadi pengguna akhir produk. Retailer bisa membeli barang mereka langsung dari produsen atau dari grosir. Retailer kemudian melakukan mark up harga barang yang akan dijual kepada konsumen sehingga pengecer bisa mendapatkan keuntungan dari penjualan tersebut.

Baca juga: Mengenal Market Research Dan Manfaatnya Untuk Bisnis

4. Penyedia Layanan dan Pemeliharaan

Penyedia layanan serta pemeliharaan menjual kinerja layanan atau pemeliharaan ke bisnis. Contoh layanan yang mungkin ditawarkan oleh penyedia layanan atau pemeliharaan mencakup pembersihan, konsultasi, asuransi dan transportasi.

5. Vendor Independen dan Perwakilan Pameran Dagang

Vendor independent adalah individu atau bisnis yang menjual barang pada konsumen individu secara langsung. Perwakilan pameran dagang adalah individu yang menciptakan kerajinan atau produk yang mereka jual langsung pada konsumen di pameran dagang.

Cara Mencari Vendor yang Baik

Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan kerjasama dengan vendor:

1. Harga

Tujuan anda harus selalu mendapatkan manfaat maksimum dengan biaya serendah mungkin. Untuk memastikan bahwa Anda mendapatkan kesepakatan terbaik, anda harus meminta lebih dari satu tawaran. Waspadai vendor yang mengirimkan perkiraan jauh lebih rendah dibandingkan dengan yang lain.

Anda mungkin menerima produk atau layanan yang kualitasnya kurang dari yang bisa diterima atau anda mungkin membayar lebih dari perkiraan biaya dalam biaya yang bukan bagian dari penawaran. Komunikasikan pada prospek sepenuhnya kebutuhan anda sehingga anda menerima tawaran yang akurat.

Tetap pada tujuan serta kebutuhan awal anda. Jika tidak, anda seperti membeli emas namun kebutuhan sebenarnya adalah perak. Anda juga memahami jika vendor bermaksud menambahkan biaya tambahan perjalanan, biaya administrasi atau biaya pemeliharaan.

Selalu baca setiap detail maka di situlah anda mungkin menemukan beberapa biaya yang tersembunyi. Dalam kasus kontrak yang sangat kompleks, anda mungkin ada baiknya menginvestasikan dana  untuk menyewa pengacara serta konsultan.

2. Kualitas Produk atau Layanan

Selain harga, kualitas produk atau layanan merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Jika memungkinkan, mintalah untuk melihat contoh pekerjaan vendor sebelumnya. Misalnya jika anda menyewa perusahaan untuk merombak ruang kantor, mintalah daftar proyek lain yang sudah mereka selesaikan dan lakukan kunjungan lapangan untuk melihat apakah pekerjaan yang sudah dikerjakan.

Ketika merekrut layanan, maka tanyakan tentang pelatihan karyawan. Karyawan layanan harus menerima pelatihan untuk memastikan mereka memberikan tingkat layanan yang biasa dilakukan oleh pelanggan anda. Jika tidak terlalu menekankan pelatihan, anda harus berpikir keras sebelum memilihnya.

3. Dapatkan Referensi

Mempekerjakan vendor sama seperti mempekerjakan seorang karyawan. Sebagian besar orang tidak akan mempekerjakan seorang pekerja tanpa memeriksa referensi. Anda tidak boleh membuat kesalahan itu ketika memilih vendor. Minta setiap vendor untuk mengirimkan daftar setidaknya tiga referensi. Jika vendor ragu-ragu maka anda sebaiknya berpikir dua kali untuk bekerja sama.

Pastikan anda menghubungi referensi tersebut dan mengajukan beberapa pertanyaan seperti apakah vendor tepat waktu untuk janji temu, apakah karyawan mereka professional, apakah anda merasa nyaman dengan karyawan yang datang ke bisnis anda, bagaimana anda menilai kualitas produk atau jasa mereka, jika ada yang salah bersediakah mereka untuk memperbaikinya dan apakah anda akan menggunakannya lagi.

Jika anda mendapatkan jawaban yang kurang sesuai untuk pertanyaan-pertanyaan di atas maka ajukan pertanyaan lanjutan: kebanyakan orang akan jujur jika diselediki.

4. Customer Service atau Layanan Pelanggan

Perusahaan dengan reputasi layanan pelanggan yang patut dicontoh kemungkinan besar akan menghasilkan kerjasama dengan baik. Referensi sangat berharga. Mintalah referensi vendor dari orang-orang yang memang pendapatnya anda percayai.

Kemudian tanyakan pada pelanggan tersebut mengenai pengalaman mereka dengan layanan pelanggan khususnya layanan setelah penjualan. Jangan lupa manfaatkan kemudahan media sosial.

Orang yang memiliki pengalaman pelanggan yang buruk bisa melampiaskan frustasi di media sosial atau media online lainnya. Pencarian di internet bisa mengungkap feed back semacam ini.

Lakukan pencarian Google dengan keyword “Review (nama vendor)”. Anda mungkin terkejut dengan apa yang anda temukan – baik ataupun buruk!

5. Etika dan Integritas Vendor

Integritas bisnis anda bergantung pada integritas vendor yang digunakan. Cobalah mempelajari sedikit mengenai vendor anda dan seberapa penting mereka beroperasi dengan standar etika yang tinggi.

Ada beberapa cara untuk mengetahui informasi mengenai suatu perusahaan. Pencarian internet “Berita [nama vendor] juga isa menghasilkan banyak informasi perusahaan, baik positif maupun negative. Sama seperti kebanyakan hal, yang terbaik adalah menyadari masalah sebelum anda melakukan kerjasama.

6. Karyawan Profesional

Ketika vendor mewakili organisasi anda, karyawan mereka melakukan hal yang sama. Jangan sampai menggunakan vendor yang mengirimkan teknisi yang membuat sistem dalam bisnis anda menjadi lebih buruk dan justru akan merugikan anda. Ketika membuat daftar pekerjaan, maka pastikan berisi kualitas penting yang dicari oleh perusahaan dalam diri karyawan dan bisa memberikan petunjuk mengenai bagaimana perilaku pekerja di tempat kerja.

7. Rekomendasi Orang Lain

Mouth to mouth selalu merupakan cara terbaik untuk menemukan vendor jika semuanya sama. Manfaatkan grup jaringan professional tempat anda berada. Tanyakan pada orang-orang di sekitar anda, koneksi di LinkedIn, anggota organisasi professional dan orang-orang yang anda temui di tempat ibadah. Orang-orang akan membagikan pendapat yang jujur dan seringkali memiliki jawaba atas kebutuhan berdasarkan pengalaman yang serupa.

8. Mencari Vendor Berdasarkan Kerjasama Sebelumnya

Manfaatkan pengalaman serta hubungan yang sudah dimiliki. Jika anda memiliki vendor yang anda sukai saat ini, maka kami tetap menyarankan untuk meminta tawaran lain untuk memastikan bahwa vendor masih memberikan nilai terbaik untuk anda.

Kadang, vendor menaikkan harga setelah menjalankan bisnis selama beberapa tahun karena merasa memiliki bisnis dan keamanannya. Jangan biarkan diri anda jatuh ke dalam perangkap ini. Jaga supaya hubungan anda tetap professional dan lakukan penawaran ulang setiap beberapa tahun untuk memastikan anda mendapatkan nilai terbaik untuk uang yang sudah dikeluarkan.

Apa perbedaan antara vendor dengan supplier?

-Vendor bertujuan menyediakan dan menjual barang dan jasa kepada konsumen terakhir. Sedangkan supplier adalah pihak yang menyediakan dan menjual barang ataupun jasa kepada perusahaan yang membutuhkan untuk kemudian dijual lagi.

Apa itu vendor dalam proyek?

-Vendor memiliki artian yang lebih spesifik yaitu pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam industry yang menghubungkan produk dari produsen untuk sampai ke tangan customer yang menjual barang kepada perusahaan untuk dijual kembali atau digunakan oleh user dari perusahaan tersebut.