Skip to main content

Ketika anda memutuskan menjadi seorang fulltime freelancer, itu berarti anda harus siap dengan kondisi keuangan yang tidak pasti.  Ini karena penghasilan freelancer sangat tergantung dengan jumlah proyek dan nominal setiap proyek. Freelancer bisa saja mendapatkan project yang cukup besar bulan ini namun beberapa bulan kemudian penghasilan bisa mencapai nol karena tidak mendapatkan project.

Meskipun demikian, pekerjaan freelancer sangat diminati oleh berbagai kalangan khususnya kalangan muda seperti generasi Z dan generasi milenial. Ini terbukti dari jumlah freelancer di Indonesia yang meningat sebesar 16% pada tahun 2019 dibandingkan dengan tahun 2018.

Bukan tanpa alasan, pekerjaan ini sangat diminati karena berbagai alasan seperti tidak harus terus berada di kantor mulai jam 9 hingga jam 5. Di samping itu, freelancer juga memiliki kesempatan yang lebih luas untuk mengeksplore diri lebih dalam karena menemukan jenis dan bidang pekerjaan yang sangat diminati. Mereka yang bekerja secara freelance memiliki kesempatan dan waktu yang jauh lebih luang dalam mencoba berbagai bidang karena tidak terikat kontrak dengan perusahaan tertentu.

Resiko keuangan freelancer yang tidak menentu tidak bisa dihindari begitu saja. Namun meskipun begitu, freelancer sebenarnya juga bisa hidup dengan sejahtera asalkan bisa mengelola uangnya dengan baik.

Berikut ini tips mengatur keuangan untuk freelancer.

Contents

Tips Manajemen Keuangan untuk Para Freelancer

1.Membuat Rencana untuk Biaya Bulanan

Hal pertama yang harus dilakukan oleh freelancer untuk pengelolaan uang dan tidak boleh dilewatkan oleh semua orang adalah rencana biaya bulanan. Rencana biaya bulanan harus dibuat karena  bisa diibaratkan seperti kompas dalam membelanjakan uang. Tanpa rancangan biaya bulanan, kita akan membelanjakan uang hanya berdasarkan emosi dan tidak memperhatikan prioritas. Ini tentu bukan hal yang baik untuk kesehatan keuangan, kan?

Pembelanjaan uang bulanan harus dilakukan secara efisien dan efektif. Ditambah lagi dengan adanya pemasukan yang tidak pasti seperti freelancer. Jika tidak maka anda bisa kehabisan uang sebelum akhir bulan hanya untuk membeli hal-hal yang sebenarnya tidak dibutuhkan dan pada bulan berikutnya, anda sial karena tidak mendapatkan project sama sekali. Ini tentu akan menjadi masalah tersendiri dan ke depannya akan semakin runyam.

Oleh karena itu, freelancer harus merencanakan anggaran biaya bulanan yang mencakup pos keuangan untuk kebutuhan pokok, untuk tabungan dan untuk gaya hidup/untuk menyalurkan hobi dan keinginan.

2.Menetapkan Target untuk Penghasilan Bulanan

Meskipun penghasilan tidak menentu bahkan tidak ada setiap bulan namun kita harus punya target gaji bulanan minimal agar bisa membayar kebutuhan hidup selama satu bulan lamanya. Penghasilan minimal tersebut seharusnya bisa mengcover kebutuhan bulanan kita seperti makan, tempat tinggal, listrik, air dan sebagainya sehingga dana lifestyle dan menabung tidak termasuk di dalamnya.

Dengan demikian, kita tidak perlu mengkhawatirkan biaya harian dan semakin terpacu untuk mendapatkan lebih banyak proyek karena ada target minimal yang sudah ditentukan. Tetapi itu hanya target minimal saja. Bukankah lebih baik jika kita bisa mendapatkan project besar? Karena kebutuhan bukan hanya untuk kebutuhan pokok sehari hari saja. Kita juga harus menabung dan melakukan hobi yang disukai.

Sedangkan dana darurat harus digunakan ketika benar-benar butuh. Lebih baik jika sudah punya dana darurat yang cukup. Anda tidak perlu mencari pinjaman kesana kemari yang belum tentu anda. Ini harus menjadi pelecut semangat karena punya target penghasilan minimal untuk gajian setiap bulan.

3.Punya Dana Darurat Lebih Besar

Dana darurat sangat wajib dimiliki oleh setiap  orang, khususnya para freelancer. Ini karena ketidakpastian yang dihadapi para freelancer biasanya lebih besar dibandingkan  dengan orang-orang yang bekerja sebagai karyawan. Freelancer sangat mungkin tidak mendapatkan proyek sama sekali selama beberapa bulan. Artinya, dalam jangka waktu tersebut, pendapatannya bisa mencapai 0 rupiah. Padahal, proyek menjadi sumber penghasilan utama bagi para freelancer.

Karena dana darurat ini sangat urgen bagi freelancer, konsultan keuangan menyarankan agar freelancer punya dana darurat sebesar 10 kali lipat dari biaya hidup bulanan. Resiko ketidakpastian ini bisa berdampak negatif dalam hal  keuangan khususnya bagi freelancer. Selain membuat rencana biaya bulanan dan target gajian bulanan minimal, kita juga bisa meminimalisir dengan memiliki dana darurat yang cukup.

Jika kita masih belum menganggarkan dana darurat, maka kita bisa mulai menetapkan dana darurat sebagai tabungan yang harus diprioritaskan setiap mendapatkan hasil dari proyek yang berhasil untuk diselesaikan. Kita juga bisa menyisihkan dana jika kita mendapatkan bonus project. Sebaiknya fokus saja lebih dulu untuk memiliki dana darurat karena ini sangat wajib.

Alasan “Freelance” Disukai Banyak Orang

No Alasan “Freelance” Disukai Banyak Orang
1 Membantu anda mendapatkan banyak pengalaman
2 Memberikan fleksibilitas
3 Memberikan kesempatan untuk tampil secara global
4 Memperluas jaringan bisnis

4. Membuat 3-4 Rekening yang Terpisah

Agar bisa mengelola keuangan dengan baik, sangat penting membuat rekening yang terpisah. Entah untuk profesi apapun karena hal ini akan membantu agar keuangan tidak tercampur aduk. Seorang freelancer sangat disarankan memiliki 3 hingga 4 rekening yang terpisah. Untuk apa saja setiap rekening tersebut?

Rekening pertama, untuk kebutuhan bulanan

Rekening ini khusus digunakan sebagai tempat menyimpan uang untuk kebutuhan harian yang dibutuhkan misalnya untuk makan, membayar tagihan listrik, tagihan air, internet dan sebagainya.

Kedua, rekening yang digunakan untuk menabung

Rekening ini wajib terpisah dari rekening kebutuhan bulanan  agar seseorang lebih mudah fokus dalam mecapai target menabung dan tidak mudah diambil untuk hal yang tidak terlalu penting.

Ketiga, rekening project

Freelancer sangat perlu memiliki rekening khusus untuk project dimana akan digunakan untuk klien dalam pembayaran project. Uang yang ada dalam rekening ini nantinya akan didistribuskan untuk rekening lainnya. Dengan memiliki rekening project, anda bisa membuat catatan keuangan bisnis yang lebih mudah.

Terakhir, rekening lifestyle

Rekening ini boleh dipisah dan boleh juga dijadikan satu dengan rekening untuk kebutuhan bulanan jika lifestyle anda memang sudah menjadi kebutuhan bulanan.

5. Membeli Asuransi

Kita harus membeli asuransi sendiri, khususnya asuransi kesehatan dan jiwa karena pekerjaan sebagai freelancer tidak terikat dengan perusahaan. Jika kesehatan kita terganggu maka tidak ada perusahaan yang akan menanggung biayanya. Berbeda halnya dengan karyawan yang biasanya ikut dalam asuransi kesehatan dan asuransi jiwa yang ditanggung oleh perusahaan masing-masing.

Dengan adanya proteksi/perlindungan, kita akan jauh lebih mudah menghadapi kondisi kita yang sedang sakit, mengalami kecelakaan atau bencana yang membutuhkan banyak biaya. Pilihlah asuransi yang sesuai dengan kemampuan pendapatan anda sebagai freelancer untuk saat ini. Anda juga harus tetap cermat dalam memilih. Minimal ikuti saja BPJS sesuai yang dianjuran oleh pemerintah.

Apa yang dimaksud dengan pekerjaan freelance?

Freelance adalah orang yang bekerja tanpa ikatan jangka panjang dengan klien atau orang yang memberikan pekerjaan. Freelancer (orang yang bekerja freelance) bisa bekerja dimana saja dan kapan saja asalkan pekerjaan beres.

Berapa gaji seorang freelancer?

Gaji seorang freelancer pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan gaji seorang karyawan yang bekerja di kantor. Beberapa freelancer bahkan memiliki gaji yang jauh melebihi seorang karyawan kantoran.

Leave a Reply