Menjalankan suatu bisnis dengan baik tidak hanya tentang modal dan promosi. Pebisnis juga harus memastikan bahwa produk mereka bisa diterima dengan baik. Ini penting sebagai usaha untuk membangun bisnis dalam jangka panjang. Bagaimana cara mengetahui bahwa produk bisa diterima konsumen? Bagaimana memahami alasan konsumen untuk membeli produk? Bagaimana memahami alasan konsumen untuk membeli produk? Caranya yaitu dengan melakukan riset pasar.
Contents
Pengertian Riset Pasar
Rise pasar adalah kegiatan mengumpulkan serta menganalisis data yang berhubungan target pasar. Artinya, orang-orang yang menjadi tujuan dari penjualan produk anda. Setiap bisnis idealnya perlu mengetahui kebutuhan pelanggan. Jadi, ketika menciptakan suatu produk bisa menyasar target konsumen dengan tepat. Memahami perilaku membeli dan alasan mereka membeli produk anda juga membuat penjualan produk lebih bisa ditingkatkan.
Inilah manfaatnya melakukan riset pasar. Riset pasar sendiri adalah sebuah proses yang cukup panjang mulai dari mengetahui siapa yang menjadi pelanggan anda, produk seperti apa yang diinginkan dan factor apa saja yang mempengaruhi pembelia produk. Riset pasar bisa dibilang merupakan suatu investasi. Biaya dan tenaga yang dikeluarkan nanti bisa membantu bisnis untuk berkembang.
Hasil temuan dari riset pasar akan membuat anda memiliki informasi lengkap tentang target dan perilaku pelanggan. Inilah yang dapat digunakan untuk menjadikan produk anda lebih baik.
Jenis-Jenis Riset Pasar
Berikut ini jenis-jenis riset pasar yang bisa digunakan:
1.Riset Primer/In-House
Riset primer sangat fokus pada informasi langsung dari konsumen. Mengapa riset jenis ini penting? Karena anda akan mendapatkan informasi secara langsung dari para pengguna. Informasi bisa berupa ide, pendapat, dan masukan supaya produk sesuai dengan kebutuhan mereka. Riset primer sangat penting sehingga anda harus mempersiapkannya dengan matang mulai dari memastikan calon konsumen sesuai pengembangan yang akan dilakukan sampai dengan pertanyaan yang mewakili tujuan riset.
Riset primer dilakukan secara tatap muka supaya bisa membangun hubungan baik. Tetapi jika ada kendala, maka anda bisa melakukannya secara online melalui telepon, email, formulir dan lain sebagainya. Riset primer dibangi menjadi dua berdasarkan jenis informasi yang diinginkan yitu kuantitatif dan kualitatif.
- Riset Kuantitatif
Sesuai dengan namanya, riset pasar jenis ini biasanya menghasilkan data berupa angka. Jadi, anda berusaha mengetahui tren penggunaan produk baik dari segi jenis produk, desain, harga dan ukuran yang lainnya. Misalnya bisnis anda bergerak dalam bidang fashion, maka anda bisa melakukan riset tentang warna favorit pelanggan. Anda bisa menanyakan apa warna kesukaan mereka secara umum atau warna favorit per produk. Anda pun bisa memproduksi lebih banyak produk sesuai dengan warna yang paling diminati.
- Riset Kualitatif
Riset pasar kualitatif berfokus pada informasi yang dijelaskan secara deskriptif oleh pelanggan. Informasi yang didapatkan biasanya berupa opini, alasan membeli, perasaan dan pengalaman pelanggan dalam menggunakan produk anda.
Misalnya, jika produk anda sudah cukup baik namun harganya dianggap terlalu mahal, maka anda bisa merencanakan penurunan harga. Namun tetap pertimbangkan keuntungan yang ingin didapatkan. Misalnya, konsumen merasa bahwa desain produk anda kurang kekinian, maka anda perlu memikirkan bentuk produk yang jauh lebih modern.
Untuk mempermudah riset, sertakan pertanyaan yang spesifik seperti pendapatan, usia, gaya hidup, pekerjaan dan pengalaman menggunakan produk lainnya. Jadi, anda bisa lebih mudah menganalisa hasil riset anda.
2. Riset Pasar Sekunder atau Derivatif
Berbeda dengan riset primer, riset sekunder menggunakan data riset pihak lainnya. Meskipun kualitas datanya mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan, tetapi riset ini jauh lebih efisien. Riset sekunder biasanya dilakukan dengan membaca berbagai artikel, riset trend sampai dengan statistic pasar. Sumbernya bisa berasal dari lembaga pemerintah, media, lembaga pendidikan atau bahkan dari rilis yang dilakukan oleh competitor.
Misalnya, anda bisa mendapatkan data dari website riset yang berhubungan dengan bisnis anda di bidang fashion. Data tersebut cukup membantu untuk bisnis anda karena anda jadi mengetahui potensi kunjungan toko online anda. Tetapi sebagai riset sekunder, data ini harus dicocokkan dengan data riset utama anda.
Anda juga bisa memanfaatkan media sosial untuk memahami perilaku konsumen dengan lebih dekat. Itu bisa melalui Instagram, Facebook atau Twitter. Ketertarikan mereka pada suatu produk bahkan tidak jarang dimulai dari engagement di media sosial. Apakah riset dengan media sosial cukup efektif?
Tentu saja. Alasannya tidak lain adalah pengguna media sosial terus mengalami peningkatan dan bahkan akan diperkirakan jumlahnya bisa mencapai 4,4 miliar pada tahun 2025. Selain itu, media sosial juga menjadi platform yang digunakan oleh konsumen untuk mengetahui apa saja produk atau layanan dengan lebih detail. Tidak jarang, ini menuntun konsumen pada pembelian produk.
Manfaat Riset Pasar untuk Bisnis
No | Manfaat Riset Pasar |
1 | Bisa membantu brand menghasilkan informasi tentang seberapa potensial suatu produk atau jasa sesuai dengan target pasar |
2 | Mengetahui tanggapan pasar terhadap suatu produk/jasa. Informasi ini sangat berguna untuk suatu produk/jasa baru sebelum akhirnya diluncurkan ke pasar |
3 | Memahami perilaku pelanggan sesuai dengan target pasar. Dengan demikian, ini akan mempermudah perusahaan atau brand dalam menyusun strategi pemasaran yang lebih baik dan efektif. |
4 | Menganalisis efektivitas kampanye iklan atau promosi yang dilakukan. Dengan melakukan riset pasar, maka perusahaan atau brand dapat memilih konten dan media yang tepat dalam melakukan kampanye iklan sehingga lebih efetif dan efisien |
5 | Menghasilkan semua data dan informasi yang dibutuhkan dalam menyusun strategi pemasaran perusahaan atau brand secara keseluruhan |
Tips Melakukan Riset Pasar
Ini beberapa tips melakukan riset pasar:
1. Fokus pada Tujuan Riset
Sangat penting bagi anda untuk menentukan tujuan riset lebih dulu. Ini dilakukan supaya riset anda efisien dan tidak melebar kemana-mana. Misalnya, anda ingin meneliti tentang platform mana yang menjadi favorit pelanggan dalam belanja online. Anda hanya perlu mengumpulkan jumlah pelanggan dari masing-masing platform. Kemudian, anda bisa membuat peringkat mulai dari yang paling banyak hingga yang paling sedikit. Anda tidak perlu mencari tahu berapa banyak produk yang laku lewat platform tersebut. Fokus pada tujuan awal ketika melakukan riset.
2.Tetap Kreatif dalam Melakukan Riset
Sangat penting untuk menciptakan inovasi dalam mendapatkan informasi dari pelanggan. Jika anda menggunakan riset primer saja, misalnya gunakan platform yang berbeda untuk komunikasi dengan konsumen. Cara lain yaitu dengan fokus pada riset sekunder jika ingin menghemat biaya namun ingin mendapatkan hasil riset yang tepat. Langkah ini tentunya membutuhkan ketelitian dalam mencari informasi dari sumber yang kredibel. Selain itu, dibutuhkan kejelian dalam membaca data yang disampaikan. Strategi riset apapun yang dijalankan, pastikan anda terus kreatif dalam menemukan cara riset sesuai dengan anggaran dan kebutuhan yang dimiliki.
3. Menggunakan Informasi Terbaik
Ketika melakukan riset pasar, anda tidak jarang mendapatkan banyak informasi. Sayangnya, tidak semua data bisa digunakan. Salah satu alasannya yaitu tidak sesuai dengan pengembangan produk yang akan dilakukan. Ini sering terjadi khususnya pada riset primer dalam interview langsung. Biasanya, anda akan mendapatkan opini pelanggan tentang bisnis yang sangat subyektif misalnya yang berhubungan dengan harga atau penambahan fitur lain yang merupakan kebutuhan pribadi. Ini artinya tidak mencerminkan kebutuhan pengguna secara umum.
4. Identifikasi Buyer Persona
Buyer persona merupakan representasi jenis pelanggan suatu bisnis. Idealnya, buyer persona yang dibuat harus mencerminkan profil pelanggan yang nyata mulai dari data demografis, kepribadian sampai dengan perilaku mereka ketika membeli suatu produk. Dengan mengetahui buyer persona, maka riset pasar yang dilakukan bisa lebih tepat karena target riset sudah dipahami.
5. Fokus pada Segmen Pelanggan Anda
Fokus pada segmen pelanggan adalah hal yang tidak kalah penting ketika melakukan riset pasar. Caranya cukup mudah yaitu anda hanya perlu mengelompokkan pelanggan dalam beberapa kategori antara lain lokasi, waktu, demografis, harga atau sosial budaya.
Misalnya, anda memiliki bisnis oleh-oleh dan ingin membuat suatu produk premium. Riset pasar yang anda lakukan bisa fokus pada konsumen yang membeli produk dengan kisaran harga tertinggi. Anda dapat menggali mengapa mereka rela mengeluarkan uang untuk produk tersebut dan harapan mereka mengenai produk baru.
Langkah segmentasi ini tentu lebih kepada tujuan anda dibandingkan melakukan riset kepada semua konsumen secara umum. Ini juga bisa anda lakukan jika ingin membuat produk oleh-oleh yang mentasar pasar anak muda. Ini artinya selalu lakukan riset pasar dengan fokus pada segmen pelanggan sesuai tujuan pengembangan bisnis.