Indonesia punya sederet perusahaan dengan kinerja yang paling baik dan berhasil mendapatkan penjualan serta pendapatan bersih yang fantastis. Perusahaan-perusahaan paling besar di Indonesia bukan hanya berasal dari perusahaan milik negara tetapi perusahaan milik swasta. Pemeringkatan perusahaan-perusahaan berikut ini mencerminkan kerja perusahaan yang baik dan berhasil mendapatkan keuntungan triliunan rupiah.
Hasil tersebut jelas berasal dari kinerja perusahaan yang baik. Salah satunya yaitu tercermin dari loyalitas pelanggan. Ada beberapa perusahaan besar di Indonesia yang dipasang di website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI). Bukan hanya gedung saja, berbagai nama perusahaan ini punya angka penjualan dan laba bersih yang mencapai triliunan rupiah.
Contents
Perusahaan-Perusahaan Paling Besar di Indonesia
1.Pertamina
Pertamina adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) paling depan yang membukukan penjualan serta laba bersih dengan angka yang sangat fantastis per tahun. Angka penjualan Pertamina per tahun bisa mencapai ratusan triliun dengan laba bersih yang tidak kecil. Pada tahun 2018, Pertamina mencatat angka penjualan sebesar Rp 826,30 dengan laba sebesar Rp 35,9 triliun.
2.Bank Mandiri
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat penyaluran kredit mencapai Rp 820,1 triliun sampai dengan akhir 2018. Angka ini tumbuh 12,4% year on year dari penyaluran kredit pada tahun sebelumnya. Bank Mandiri juga berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 25 triliun.
3.Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Sebagai salah satu bank dengan cabang terbanyak di Indonesia, tidak mengherankan kalau BRI adalah salah satu perusahaan BUMN trebesar pada bidang jasa keuangan. BRI saat ini sudah menjadi perusahaan terbuka yang mencatatkan penjualan berupa penyaluran kredit BRP tercatat Rp 808,9 triliun pada tahun 2018.
Sedangkan laba yang dibukukan mencapai Rp 32,4 triliun. Tidak hanya di dunia nasional, prestasi BRI juga membawanya menjadi salah satu perusahaan terbesar di dunia versi Forbes.
4.Bank Central Asia (BCA)
BCA adalah salah satu perusahaan bank yang terbesar dan terkenal di Indonesia. Reputasi BCA sudah tidak perlu diragukan lagi. BCA merupakan salah satu penyedia jasa keuangan dengan berbagai produk yang penuh dengan inovasi. Tidak mengherankan kalau banyak nasabah yang loyal dengan bank ini selama beberapa tahun.
Pada tahun 2018, penyaluran kredit yang bisa dicapai BCA sekitar Rp 678,8 triliun sedangkan laba yang berhasil dicetaik sebanyak Rp 25,9 triliun. Sama seperti BRI, BCA juga termasuk perusahaan terbesar di dunia versi Forbes.
5.Bank Negara Indonesia (BNI)
Tidak jauh berbeda degan BRI, BNI adalah salah satu perusahaan BUMN dalam bidang jasa keuangan yang menjadi perusahaan terbuka. Penyaluran kredit yang berhasil dibukukan oleh BNI selama tahun 2018 yaitu sebesar Rp 512,51 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 15 triliun. BNI berhasil menjadi perusahaan terbesar di dunia versi Forbes.
Kriteria Bisnis Besar
No | Kriteria Bisnis Besar | Penjelasan |
1 | Modal besar | Besar kecilnya modal bisa menjadi indicator tentang besar kecilnya bidang bisns dan usaha. Bisnis besar juga membutuhkan modal yang besar karena kebutuhan perusahaan yang berbeda dengan usaha kecil |
2 | Lokasi usaha yang tetap | Usaha besar memiliki lokasi bisnis yang cenderung tetap setidaknya pada beberapa periode tertentu. Ini karena usaha besar membutuhkan alamat yang jelas dan tetap |
3 | Pekerja yang sudah berpengalaman | Usaha besar biasanya memiliki sumberdaya yang sudah berpengalaman dalam bidang kewirausahaan. Pemimpin dan karyawan yang dipilih jelas berpengalaman memegang pekerjaan dengan spesifik |
4 | Kemudahan akses pada perbankan untuk modal | Ciri selanjutnya yaitu kemudahan pelaku usaha dalam mendapatkan akses perbankan atau kepada pihak ketiga lain untuk sumber modal usaha |
5 | Memiliki izin usaha resmi | Usaha yang besar tentu punya dampak kepada lingkungan sekitarnya. Usaha besar wajib memiliki izin resmi yang sudah disahkan oleh hukum |
6.Astra International
Meskipun diketahui bergerak di dunia otomotif tetapi Astra Internasional memiliki berbagai ruang lingkup kegiatan termasuk perindustrian, perdagangan umum, jasa tambang, pengangkutan, pembangunan, pertanian samapi dengan jasa konsultasi. Astra Internasional berhasil mencatatkan angka penjualan sebanyak Rp 239,21 triliun dan laba bersih sebanyak Rp 21,67 triliun.
7.Bank Tabungan Negara (BTN)
Sebagai salah satu perusahaan BUMN pada bidang jasa keuangan, BTN berhasil menunjukkan kinerja yang baik selama beberapa tahun. BTN yang sudah terdaftar menjadi perseroan terbatas ini berhasil dalam bisnis perumahan melalui fasilitas kredit perumahan rakyat (KPR). Pada tahun 2018, BTN berhasil membukukan penyaluran kredit hingga Rp 220,07 triliun. Kemudian, laba bersi yang berhasil didapatkan mencapai Rp 3,2 triliun.
8. Bank Danamon
Sejak berdiri pada tahun 1956 sampai saat ini, Bank Danamon sudah mengalami berbagai perubahan. Sampai akhir tahun 2017, Bank Danamon tercatat sudah memiliki lebih dari 1700 cabang yang terdiri dari berbagai unit. Unit ini termasuk kantor cabang konvensional, unit usaha syariah serta unit Danamon Simpan Pinjam yang menjadi salah satu produk unggulan Bank Danamon.
Sepanjang tahun 2018, penyaluran kredit Bank Danamon sebesar Rp 178,2 triliun. Kenaikan laba juga terlihat pada tahun 2018 sebesar Rp 3,9 triliun atau naik sekitar 7% dibandingkan dengan tahun 2017.
9. Telkom Indonesia
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom Indonesia adalah salah satu perusahaan telekomunikasi yang paling besar di Indonesia. Perusahaan BUMN ini sudah melepaskan kepemilikan saham sekitar 49,17% ke public tetapi pemerintah Indonesia tetap memiliki nilai saham mayoritas lebih dari 52,09%.
Pada tahun 2018, Telkom Indonesia berhasil mencapai penjualan sebesar Rp 130,78 triliun dengan laba cukup tinggi yaitu sebesar Rp 18,56 triliun. Salah satu prestasi yang membanggakan adalah keberhasilan Telkom Indonesia sebagai salah satu perusahaan terbesar di dunia versi Forbes.
10. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
Sampoerna termasuk salah satu perusahaan rokok paling besar di Indonesia. Dua produk utama perusahaan ini yang sudah tidak asing lagi untuk konsumen Indonesia adalah Dji Sam Soe dan A Mild. Saat ini, saham mayoritas Sampoerna atas nama perusahaan rokok asal Amerika Serikat, Philip Moris International.
Sepanjang tahun 2018, Sampoerna mencapai angka penjualan Rp 106,74 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 13,63 triliun.