Bisnis merupakan sektor yang paling terpukul dengan munculnya wabah Covid-19. Setelah beberapa bulan banyak bisnis yang mengalami kejatuhan bahkan sampai harus memPHK karyawan, kini pemerintah memberlakukan periode normal baru atau new normal. Bukan tanpa alasan, new normal ini diterapkan karena para pengusaha menyatakan keuangan hanya bisa bertahan sampai akhir bulan Juni.
Jika anda adalah salah satu pengusaha maka anda tentu bisa berharap bahwa krisis akan segera berakhir dan anda bisa mengambil peluang bisnis ketika skema new normal diterapkan. Oleh karena itu, anda perlu melakukan beberapa hal untuk mengatur lagi keuangan bisnis agar siap menghadapi fase new normal.
Beberapa langkah keuangan yang perlu anda persiapkan antara lain mengatur ulang kondisi arus kas, mengevaluasi posisi hutang piutang perusahaan, segera meningkatkan penghasilan, dan melakukan ekspansi bisnis.
Contents
Cara Mengatur Keuangan Bisnis Era New Normal
1.Memeriksa Posisi Kas dan Dana Darurat
Ini menjadi langkah awal yang harus dilakukan untuk menghadapi kondisi new normal. Ya, pebisnis perlu memeriksa pemasukan dan pengeluaran bisnis. Pemasukan yang harus diperiksa antara lain memeriksa posisi kas dan dana darurat perusahaan selama krisis atau sebelum new normal. Pemeriksaaan pemasukan ini sangat mempengaruhi rencana bisnis pada era new normal yang akan datang.
Sedangkan pada pengeluaran, pebisnis bisa memeriksa biaya apa saja yang sebelumnya dipangkas untuk berhemat ketika krisis sedang berlangsung. Setelah itu, anda juga perlu mempertimbangkan apa saja biaya yang harus ditambah untuk bisa memperlancar proses produksi ketika new normal.
2. Mengatur Ulang Cash Flow
Langkah kedua yaitu mengatur kondisi cash flow perusahaan. Anda bisa merancang ulang strategi cash flow yang tepat sesuai dengan perkiraan perubahan yang mungkin akan terjadi. Perencanaan ulang cash flow ini termasuk perubahan anggaran keuangan sesuai prediksi aktivitas usaha selama fase new normal. Perencanaan ulang ini akan menghasilkan arus kas dan posisi keuangan sesuai kegiatan usaha.
Perencanaan ulang anggaran dalam arus kas bisa berlandaskan pada anggaran masa lalu sehingga bisa membandingkan kondisi pemasukan dan pengeluaran sebelum dan ketika sedang krisis. Dari data-data inilah, anda bisa menentukan rencana anggaran pada era new normal. Anda bisa kembali meningkatkan target pemasukan dan biaya seiring dengan berjalannya proses produksi yang mungkin meningkat.
Anda sebaiknya membuat anggaran yang realistis dalam mengatur ulang arus kas. Realistis yang dimaksudkan di sini tidak terlalu optimistis dan tidak pula terlalu pesimistis. Hanya saja benar-benar sesuai dengan kenyataan.
Perencanaan ulang tidak perlu menghabiskan banyak waktu hanya karena anda ingin merencanakan dengan sempurna. Yang jelas, anda harus mengeksekusinya dengan sangat sempurna.
Saat mengatur ulang cash flow, anda sebaiknya melibatkan pihak yang memang ahli dalam mengelola uang misalnya akuntan public atau konsultan keuangan. Hal ini akan memberikan komitmen yang jauh lebih besar dan sesuai dengan ekspektasi perusahaan.
Selain menggunakan bantuan dari pihak ahli, anda juga perlu memanfaatkan bantuan teknologi untuk mengatur ulang cash flow agar bisa bekerja dengan lebih cepat dan lebih mudah. Anda juga bisa merencanakan anggaran dengan jauh lebih akurat dan lebih siap menyongsong era new normal.
Fase-Fase New Normal
No | Fase | Deskripsi |
1 | Fase I – 1 Juni 2020 | Rilis protocol perlindungan karyawan, konsumen, supplier, mitra bisnis dan pemangku kepentingan lain. |
2 | Fase II – 2 Juni 2020 | Jasa dan toko retail mulai diizinkan untuk buka. Restoran juga sudah boleh mulai buka namun tetap melakukan pembatasan pada jumlah pengunjung dan jam buka. Protokol kesehatan dibuka secara ketat. |
3 | Fase III – 8 Juni 2020 | Pembukaan sector jasa pariwisata dan pendidikan. Tiket online dan sistem scan mulai diberlakukan. |
4 | Fase IV – 29 Juni 2020 | Kegiatan ekonomi untuk seluruh sector mulai dibuka. |
5 | Fase V – 13 dan 20 Juli 2020 | Evaluasi fase IV dan semua sector. |
3. Melakukan Evaluasi Hutang Piutang
Selain mengatur ulang cash flow, hal lain yang perlu anda lakukan adalah mengevaluasi hutang piutang. Anda bisa mengurutkan hutang mulai dari nominal terbesar hingga yang paling kecil. Selain itu, anda juga harus mengurutkan tenor pembayaran mulai yang paling pendek hingga yang paling panjang. Dengan melakukan hal tersebut, anda mendapatkan gambaran mengenai posisi hutan dan kewajiban lain yang harus dilunasi.
Setelah itu, anda bisa memprioritaskan mana kewajiban yang harus dibayar lebih dulu dan kewajiban apa yang bisa ditunda.
Sebaiknya anda juga melakukan negosiasi dengan pihak kreditur untuk melakukan restrukturisasi hutang agar anda bisa menggunakan dana untuk meningkatkan kapasitas produksi. Manfaatkan juga fasilitas insentif dan subsidi untuk UKM dari pemerintah.
Ya, pemerintah telah mempermudah persyaratan bagi UKM untuk mendapatkan suntikan modal. Pemerintah juga berusaha menstimulasi bisnis dengan mendukung program restrukturisasi kredit serta penurunan bunga.
Pemerintah juga berusaha merelaksasi pos keuangan bisnis dengan BP Jamsostek. Perusahaan pada berbagai jenis industry tertentu juga mendapatkan keringanan pajak mulai dari PPh hingga PPN.
Jika perusahaan memiliki piutang pada pihak lain sebaiknya lakukan penagihan secara rutin. Hubungi lewat email, pesan singkat, atau bahkan telepon. Tujuannya agar pihak yang punya piutang terhadap perusahaan anda segera membayar kewajiban secara tepat waktu. Piutang merupakan salah satu aktiva lancer dan berpengaruh pada cash flow perusahaan. Semakin banyak piutang yang berhenti maka semakin besar peluang perusahaan untuk rugi.
4. Meningkatkan Penghasilan
Selanjutnya, perusahaan harus bisa meningkatkan penghasilan untuk mengembalikan performa perusahaan ketika new normal agar sama dengan kondisi ketika sebelum krisis. Ketika sedang mengalami masa krisis, anda sebaiknya harus benar-benar memperhatikan perubahan yang terjadi pada sikap konsumen, termasuk pola pembelian.
Anda harus benar-benar memperhatikan apakah perubahan perilaku konsumen ketika krisis akan terus berlanjut pada era new normal atau hanya sementara saja? Jika memang masih berlanjut, anda bisa memikirkan ide bisnis yang baru. Anda bisa keluar dari zona nyaman dan berpikir out of the box agar uang terus mengalir.
Setelah itu, anda harus melakukan analisa terhadap perubahan perilaku konsumen. Anda bisa melakukan inovasi sehingga bisa menghasilkan produk yang memenuhi kebutuhan konsumen. Anda bisa membuat produk dengan biaya yang rendah namun tetap bermanfaat bagi para konsumen. Akhirnya, anda pun bisa mengambil peluang bisnis untuk meningkatkan penghasilan yang signifikan.
5. Kejar Ketertinggalan dengan Ekspansi
Sebelum melakukan ekspansi, anda sebaiknya menyusun rencana yang benar-benar matang agar jauh lebih mudah dalam mengontrol arah bisnis ketika fase new normal. Anda harus mempertimbangkan beberapa factor seperti potensi konsumen, jumlah dan nilai penjualan serta potensi pasar yang baru.
Yang dimaksud dengan ekspansi bukan hanya menambah jumlah cabang atau memperluas jangkauan bisnis namun juga menambah produk/layanan bisnis. Penentuan jenis ekspansi bisa berdasarkan pada perubahan sikap konsumen dan kondisi lingkungan ketika sedang new normal. Tujuan ekspansi tidak lain adalah untuk meningkatkan jumlah konsumen, memperluas jangkauan konsumen hingga mencari target pasar yang baru.
Itulah beberapa cara mengatur keuangan bisnis ketika era new normal agar bisnis bisa mengejar ketertinggalan dan bisa mendatangkan profit setelah melewati krisis.