Belakangan ini, banyak orang yang memutuskan untuk mendirikan usaha atau bisnis yang berskala kcil. Namun banyak juga pebisnis yang menemukan kendala atau kegagalan. Keberhasilan usaha atau bisnis sangat tergantung dari cara pengelolaannya.
Jika bisnis dikelola dengan baik maka bisnis akan berjalan dengan lancar. Sebaliknya, bisnis akan kacau balau kalau dikelola dengan buruk. Sebelum langsung terjun, anda sebaiknya memperkuat pemahaman akan teori bisnis, khususnya tentang cara pengelolaan keuangan.
Berikut ini beberapa tips mengelola keuangan usaha kecil menengah yang wajib dipahami sebelum memulai suatu bisnis.
Contents
Tips Mengelola Keuangan Usaha
1. Edukasi Diri
Ini menjadi hal pertama yang harus dilakukan ketika mengelola keuangan bisnis. Cara mengedukasi yaitu dengan mempelajari cara membaca laporan keuangan. Pada dasarnya laporan keuangan memiliki 4 bagian yaitu laporan penghasilan, laporan neraca, laporan modal dan laporan arus kas. Dengan menggunakan laporan keuangan, anda setidaknya bisa menyimpulkan beberapa langkah yang akan diambil untuk perkembangan bisnis.
2. Melakukan Perencanaan
Secara umum atau general, perencanaan harus dilakukan sebelum anda memulai bisnis. Siapkan gambaran besar dan langkah awal yang akan anda lakukan dalam merintis UMKM. Setelah dibuat rencana besar, maka anda bisa membaginya ke dalam beberapa bagian misalnya rencana harian, mingguan dan bulanan. Perkembangan usaha menjadi lebih terstruktur dengan cara ini. Anda juga harus detail dalam membuat perencanaan. Lakukan apa saja yang ingin dilakukan, kebutuhan apa yang diperlukan serta apa saja modal yang perlu dipersiapkan.
3. Siapkan Catatan Keuangan
Dalam bisnis, keuangan harus selalu dicatat. Tujuannya yaitu mengawasi berbagai transaksi keluar masuk. Pencatatan juga mengurangi resiko pengeluaran tidak wajar. Sekecil apapun bisnis yang anda jalankan, setidaknya sediakan satu buku kas. Buku kas ini digunakan untuk mencatat uang yang keluar masuk disertai dengan bukti. Catatan keuangan tidak hanya terbatas pada kas masuk ataupun kas keluar.
Hutang piutang sebaiknya menjadi hal yang tidak boleh diabaikan oleh pemilik bisnis. Ini karena hutang piutang menyangkut aset atau harta perusahaan yang dirintis. Catatan dalam buku keuangan harus dibuat dengan rinci dan teratur agar lebih mudah dibaca serta dipahami. Anda bisa mengurutkan berdasarkan tanggal dan waktu transaksi.
Buku catatan keuangan bisa dibuat secara manual meskipun kurang efektif. Kemungkinan kesalahan perhitungan lebih besar jika pencatatan dilakukan secara manual. Saat ini, pebisnis bisa menggunakan aplikasi pencatatan pengeluaran dan pemasukan bisnis untuk perhitungan yang lebih akurat.
Tujuan Pengaturan Keuangan dalam Usaha Kecil
No | Tujuan Manajemen Keuangan | Penjelasan |
1 | Memaksimalkan keuntungan | Melakukan manajemen keuangan dengan baik akan mempermudah pebisnis untuk memaksimalkan keuntungan. |
2 | Menjaga arus kas | Manajemen keuangan sangat dibutuhkan untuk mengetahui berapa besar biaya pengeluaran perusahaan dan berapa besar pemasukan yang didapatkan |
3 | Mempersiapkan Struktur Modal | Pengaturan keuangan sangat penting untuk mempersiapkan modal perusahaan baik yang didapatkan dari internal maupun eksternal |
4 | Lebih optimal dalam memanfaatkan uang | Dengan pengaturan keuangan yang tepat, perusahaan diharapkan bisa menggunakan uangnya dengan lebih efektif. |
5 | Memaksimalkan kekayaan | Jika anda bergabung dengan investor atau pemilik saham, anda tentu harus memaksimalkan kekayaan agar pembagian keuantungan bisa maksimal. Ini tentu menjadi tujuan manajemen keuangan |
4. Membuat Anggaran dengan Rutin
Membuat anggaran atau budgeting sangat penting dalam bisnis. Tujuan budgeting yaitu membatasi pengeluaran agar tidak membengkak. Anda sebaiknya membuat anggaran dengan teratur misalnya setiap bulan atau setiap minggu. Pisahkan semua pengeluaran berdasarkan kelompok. Pastikan semua kebutuhan bisnis bisa terpenuhi.
Membuat anggaran secara teratur juga bisa meningkatkan efisiensi dalam usaha. Ini akan memberikan dampak baik dalam jangka panjang. Dalam menentukan anggaran, anda sebaiknya mempertimbangkan catatan pada buku kas. Jadi, anda bisa mengetahui mana saja anggaran yang harus ditambah atau dikurangi.
Karena pembuatan anggaran ini tidak bisa dipisahkan antara satu periode dengan periode selanjutnya atau sebelumnya. Semuanya harus kontinyu supaya usaha bisa berjalan dengan lebih lancar.
5. Awasi Arus Kas Keuangan
Tips selanjutnya dalam mengelola keuangan usaha kecil yaitu selalu mengawasi arus kas keuangan. Tujuan pengawasan yaitu mencegah kebocoran kas. Tidak mudah memang untuk memantau arus kas karena dibutuhkan ketelitian yang tinggi. Dibutuhkan dasar-dasar ilmu akuntansi agar anda bisa memahami kas keuangan dengan baik.
Anda bisa menggunakan aplikasi yang digunakan untuk mencatat pembukuan dan menyimpan data kas keuangan bisnis anda.
6.Memutar Arus Kas dengan Lebih Cepat
Pengelolaan keuangan bisnis yang baik juga tampak pada cara anda mengelola utang piutang dengan baik. Putar arus kas. Banyak pengusaha yang sulit memutar arus kas keuangan. Kenapa pengelolaan hutang piutang berhubungan dengan perputaran arus kas?
Putaran arus kas akan melambat juga kalau termin penjualan kredit lebih lama dibandingkan dengan pembelian kredit. Oleh karena itu menyeimbangkan keduanya sangat dibutuhkan.
7. Gunakan Laba untuk Mengembangkan Usaha
Sebuah usaha disebut berhasil jika anda mendapatkan laba besar. Alih-alih hanya membelanjakannya untuk kebutuhan pribadi, anda sebaiknya menyisihkan laba tersebut untuk mengembangkan bisnis. Dari setiap keuntungan dalam satu bulan, maka sisihkan 10% ditambahkan ke modal usaha. Dengan menggunakan cara ini, bisnis yang dirintis bisa terus berkembang.
Misalnya anda punya bisnis toko kelontong. Anda bisa menyisihkan keuntungan untuk membeli lebih banyak barang dan lebih beragam dalam setiap bulan.
8. Memisahkan Uang Pribadi dengan Uang Usaha
Sekecil apapun bisnis yang dijalankan, anda sebaiknya memisahkan uang yang digunakan untuk usaha dengan uang pribadi. Tujuan pemisahan ini yaitu menghindari modal bisnis digunakan untuk kebutuhan pribadi. Hal terburuk yang biasa terjadi ketika anda menggabungkan uang pribadi dengan uang bisnis adalah modal habis. Keadaan ini akan membuat bisnis anda terpaksa harus bangkrut.
Sebaiknya gunakan tempat yang berbeda antara kas bisnis dengan uang pribadi. Anda dapat memisahkannya pada dua rekening yang berbeda. Sebaiknya membuat rekening khusus untuk bisnis. Anda harus berkomitmen agar tidak menggunakan kas usaha dalam rangka memenuhi kebutuhan pribadi.