Selain digunakan untuk hiburan, drone saat ini juga diincar oleh banyak perusahaan untuk kebutuhan survei dan pemetaan. Drone juga memungkinkan perusahaan bisa melakukan foto udara untuk mendapatkan hasil peta yang akurat dan model 3D yang ada di sekitarnya. Dengan analisis peta, perusahaan bisa membuat keputusan dengan lebih cepat dan lebih tepat. Banyaknya manfaat drone membuat penggunaan drone meningkat di berbagai industri seperti penambangan, geosurvei, pertanian, konstruksi dan sebagainya.
Sebelum melakukan pembelian drone, ada beberapa pertimbangan yang harus anda ambil agar tak salah pilih. Setiap jenis drone memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri jadi pahami perbedaan utama antara kedua jenis.
Contents
Jenis-Jenis Drone yang Umum Digunakan
1.Drone Tipe Multi Rotor
![](https://jakartainvest.com/wp-content/uploads/2021/02/Screenshot_752.jpg)
Ini adalah jenis drone yang paling umum digunakan untuk membuat model dan peta. Drone multi-rotor terdiri dari body utama serta beberapa rotor yang menggerakkan baling-baling untuk melakukan penerbangan serta manuver pesawat. Setelah terbang di udara, drone multi-rotor menggunakan baling-baling untuk mengendalikan gerakan dengan memvariasikan kecepatan relatif setiap rotor untuk menghasilkan daya dorong. Ini menyajikan beberapa keuntungan ketika digunakan untuk pemetaan komersial.
Keuntungan
1. Kemampuan Manuver Lebih Besar
Pesawat multi-rotor bisa melakukan lepas landas serta pendaratan vertikal. Drone tipe multi-rotor ini hanya membutuhkan sedikit ruangan untuk bisa terbang, bisa terbang dengan posisi hold dan bermanuver berkeliling obyek untuk pemeriksaan, pemetaan serta pemodelan yang lebih mudah.
2. Harga yang Lebih Rendah
Drone multi-rotor bisa dibeli dengan harga yang jauh lebih murah. Anda bisa membelinya dengan harga hanya Rp 20 juta sedangkan fixed wings drone dengan kualitas yang sama bisa beberapa kali lipat harganya.
3. Lebih Kompak
Drone multi-rotor tidak membutuhkan sayap yang lebar karena mereka menggunakan baling-baling untuk bermanuver. Drone multi-rotor dirancang untuk dilipat serta dikemas dalam kontainer yang jauh lebih kecil sehingga lebih mudah diangkut.
4. Kemudahaan dalam Penggunaan
Drone multi-rotor lebih mudah diterbangkan oleh autopilot dan manusia. Drone ini lebih cepat dalam melakukan manuver dan bisa membuat gerakan ke arah mana saja. Drone jenis multi-rotor bisa dipelajari dalam waktu yang lebih cepat. Selain itu, ketika sedang melakukan pendaratan, pilot menjadi lebih mudah mengendalikan drone karena dia bisa menstabilkan kondisi ketika mendarat dengan menggunakan baling-baling.
5. Kapasitas Muatan Menjadi Lebih Banyak
Drone multi-rotor biasanya mampu membawa lebih banyak beban karena desain mereka. Tetapi ini akan membutuhkan drone yang lebih besar serta lebih mahal jika anda ingin membawa banyak muatan. Daya angkat rotor juga harus ditingkatkan jika ingin bisa membawa lebih banyak beban.
Kekurangan
1. Memiliki Jangkauan yang Lebih Pendek
Salah satu batasan drone multi-rotor yaitu jarak terbang pada kapasitas dengan satu baterai. Sebagian besar drone multi-rotor bisa terbang hanya sekitar 30 menit sebelum akhirnya kembali ke pangkalan untuk diganti baterainya. Anda bisa mengimbangi penurunan ini dengan membeli baterai tambahan.
2. Kurang Stabil di Angin
Aerodinamika pesawat multi-rotor membuat droni ini lebih rentan pada angin. Ini artinya anda harus hati-hati dalam penggunaan pada wilayah dengan angin yang kencang. Anda mungkin harus membeli kendaraan multi-rotor yang lebih stabil, lebih berat dan lebih mahal.
Tips Memilih Drone untuk Survey & Mapping
No | Tips Memilih Drone untuk Survey dan Mapping |
1 | Pilih sesuai dengan kebutuhan |
2 | Kecepatan vs akurasi |
3 | Ukuran resolusi pixel hasil foto udara |
4 | Sensor data |
5 | Memiliki durasi terbang yang lama |
2. Drone Fixed Wings
![](https://jakartainvest.com/wp-content/uploads/2021/02/Screenshot_753.jpg)
Drone fixed wings dirancang seperti jenis pesawat yang lebih konvensional, mirip seperti pesawat terbang pada umumnya. Drone jenis ini memiliki body utama serta dua sayap dengan sebuah baling-baling. Setelah terbang di udara, kedua sayap menghasilkan daya angkat yang bisa mengkompensasi beratnya. Ini memungkinkan pesawat stabil ketika penerbangan. Pesawat drone tipe fixed wings kurang bisa digunakan dalam pemetaan drone di luar pertanian serta drone untuk pertambangan.
Keuntungan
1. Rentang Sayap yang Cukup Signifkan
Drone fixed wings bisa terbang lebih lama dibandingkan drone multi-rotor pada satu baterai. Ini sangat ideal untuk memetakan area yang sangat besar atau linier karena drone ini bisa terbang tanpa harus sering mengganti baterai selama misi penerbangan.
2. Lebih Stabil
Desain airframe sayap pesawat memberikan stabilitas yang lebih besar ketika angin kencang dibandingkan dengan drone multi-rotor. Ini penting untuk terbang di lingkungan yang anginnya sangat kencang.
3. Aman Ketika Fail Safe
Kalau drone ini kehilangan daya motor maka secara teori, maka drone ini bisa meluncur turun dengan menggunakan daya aerodinamikan sayapnya. Ini memberikan kesempatan yang lebih baik untuk bertahan ketika jauh.
Kekurangan
1. Membutuhkan Landasan Agar Bisa Terbang
![](https://jakartainvest.com/wp-content/uploads/2021/02/Screenshot_754.jpg)
Pesawat fixed wings membutuhkan area lepas landas yang lebih besar serta zona pendaratan untuk penerbangan. Ini bisa membuatnya tidak cocok untuk beberapa kasus penggunaan. Ini juga membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengatur, lepas landas serta pendaratan.
2. Harga yang Lebih Mahal
Pesawat fixed wings cenderung lebih mahal dibandingkan dengan multi-rotor. Meskipun harga bisa berubah kelak namun itu bisa mempengaruhi budget perusahaan secara keseluruhan.
3. Menantang untuk Dibuat Terbang
Pesawat sayap memang lebih sulit untuk dibuat terbang baik untuk manusia dan kondisi autopilot khususnya dalam kondisi lapangan yang serba sulit. Beberapa pesawat bisa terbang dengan tolakan tangan tetapi beberapa pesawat lain membutuhkan slide untuk take off.
4. Kurang Praktis
Drone fixed wings memiliki jangkauan jelajah yang tinggi dan didapatkan dari bentuk aerodinamikan pesawat. Ini artinya drone lebih sulit untuk dikemas dan membutuhkan perakitan sebelum penerbangan.
5. Kurang Efisien untuk Pemetaan Area
Pesawat fixed wings rasanya kurang cocok untuk melakukan pemetaan area. Ini karena banyak corner yang dibutuhkan untuk menghasilkan pola grid serta mendapatkan overlay foto yang mencukupi dari area target. Drone fixed wings membutuhkan area yang lebih besar untuk berputar serta tidak punya kemampuan manuver seperti drone multi-rotor.