Istilah fintech merujuk pada teknologi yang berhubungan dengan jasa keuangan. Teknologi telah memberikan dampak besar terhadap industri jasa keuangan sejak bertahun-tahun yang lalu. Namun fintech hanya bisa muncul dalam ruang kecil.
Sebagian besar orang menggunakan fintech dalam konteks teknologi back-end yang membantu kelancaran layanan keuangan. Istilah Fintech khususnya digunakan dalam bidang teknologi keuangan disruptif.
Sekarang, teknologi terbagi menjadi beberapa bagian yang berbeda. Yang termasuk dalam Fintech antara lain teknologi asuransi, API data keuangan, pembayaran, teknologi regulasi, perbankan dan mobile banking. Dalam fintech, beberapa kategori ini saling terhubung.
Baca juga: Aplikasi Bisnis Terbaik Yang Direkomendasikan
Contents
Perkembangan Fintech
Beberapa tahun terakhir, banyak orang yang terfokus pada internet dan mobile internet sehingga banyak orang mulai memperhatikan betapa pesat perkembangan fintech.
Bahkan sebagian besar pedagangan dan bisnis menerima inovasi atau tren fintech.
Keuntungan Penggunaan Fintech
No | Keuntungan Penggunaan Fintech |
1 | Memangkas Biaya |
2 | Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik |
3 | Mendorong Transparansi |
4 | Insurtech |
5 | Regtech |
6 | APIs |
Fintech menawarkan berbagai keuntungan antara lain.
Keuntungan Penggunaan Fintech
1. Memangkas Biaya
Teknologi berperan sangat besar dalam otomatisasi sebuah bisnis. Dengan bantuan fintech, bank bisa menghemat uang sampai miliaran. Dalam hal ini, jumlah kebutuhan akan karyawan menurun. Itulah mengapa penggunaan fintech membuat operasional menjadi lebih efektif.
2. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik
Dengan menggunakan fintech, membuat keputusan menjadi sangat mudah karena adanya penggunaan solusi AI. Bagi bisnis, sangat mudah mengandalkan tenaga AI yang digerakkan oleh data untuk membentuk strategi. Inilah yang meningkatkan kekuatan pengambilan keputusan.
3. Mendorong Transparansi
Salah satu keunggulan fintech adalah lebih transparan. Hal ini sangat membantu fintech yang berbasis Blockchain dan regtech yang didukung oleh AI. Hal itu telah menciptakan keuangan yang bisa diaudit dan meminimalisir terjadinya penipuan. Transparansi dalam bank bisa dilihat dalam industri AML dan KYC.
4. Insurtech
Insurtech merupakan singkatan dari Insurance Techology (teknologi asuransi) yang berkembang dengan sangat pesat. Industri asuransi yang tidak terlalu inovatif bahkan menggunakannya. Ada peraturan ketat dalam industri asuransi yang menahan proses pengembangan. Dengan adanya fintech, agen asuransi bisa mencari solusi yang spesifik dan melayani pelanggan mereka dengan keinginan mereka.
5.Regtech
Regtech merupakan singkatan dari regulatory technology. Teknologi ini membantu lembaga keuangan untuk mematuhi peraturan keuangan. Regtech cukup populer beberapa tahun belakangan karena kemunculan produk fintech. Teknologi baru dalam area ini adalah soal perlindungan karena mereka menggunakan peraturan data yang telah disusun. Ini membuat bank menjadi lebih mudah bekerja.
6. APIs
Data keuangan API berubah seiring dengan tren perbankan yang baru dan keluar dengan konsep perbankan terbuka. Konsep ini membuka jumlah data klien untuk membantu startup fintech yang baru. Data adalah kunci dari perbankan. Dengan melindungi informasi pribadi pelanggan, maka bank bisa memberikan manfaat untuk industri.
Baca juga: Aplikasi Bisnis Terpopuler
Metode Pembayaran
Metode pembayaran telah meningkat karena ruang fintech. Hal ini telah meningkatkan pengalaman orang-orang dengan memberikan solusi pembayaran. Usaha kecil telah mendapatkan cukup banyak manfaat dari pilihan pembayaran yang baru seperti pembayaran kartu dan pembayaran via telpon seluler.
1. Perbankan yang lancar
Perangkat lunak perbankan telah menunjukkan perkembangan yang pesat dalam waktu beberapa tahun terakhir. Sektor mobile banking yang baru telah diadopsi oleh hampir seluruh dunia karena mobile banking memungkinkan para pelanggan untuk bertransaksi melalui ponsel.
2. Pinjaman
Teknologi peminjaman juga telah berkembang dengan pesat berkat bantuan teknologi fintech karena menawarkan pinjaman yang lebih mudah pada pelanggan atau pengguna. Perangkat lunak pinjaman telah mengalami banyak kemajuan. Sekarang, mereka bisa menawarkan alat yang berbeda untuk otomatisasi proses, mengurangi waktu yang dihabiskan untuk tugas-tugas yang berlebihan dan tidak penting. Proses menjadi lebih sederhana. Semua orang bisa mendapatkan pilihan yang lebih baik.
3. Blockchain
Blockchain merupakan salah satu dari sedikit industri yang mengadaptasi fintech pada tahap awal. Ada berbagai penggunaan teknologi blockchain dalam industri jasa keuangan. Ini telah meningkat dengan sangat cepat.
Baca juga: Perusahaan Fintech Indonesia Yang Paling Berkembang
Pengguna Fintech
Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah siapa saja pihak yang menggunakan fintech? Sebagian besar dari kita menggunakan lebih dari dua aplikasi keuangan di ponsel kita lalu siapa lagi yang menggunakan aplikasi fintech? Mari kita telusuri lebih lanjut.
1. B2B (Business to Business)
Sebelum fintech muncul, sebagian besar bisnis harus mengajukan pembiayaan dan pinjaman ke bank. Tetapi dengan kemajuan fintech, bisnis bisa mendapatkan pinjaman, pembiayaan, dan layanan keuangan lainnya melalui ponsel mereka dengan sangat mudah.
2. B2C (Business to Client)
Fintech menawarkan banyak B2C atau aplikasi Bisnis to Client. PayPal, Apple pay, Google pay dan yang lainnya adalah bagian dari B2C.
Hal ini memungkinkan klien bisa mentransfer uang lewat aplikasi seluler ketika mereka menggunakan internet. Ini sangat memudahkan proses transaksi. Pada tahun-tahun mendatang, industri fintech akan meningkat dengan sangat pesat. AI, penanganan data dan analitik akan membuat penangannya menjadi sangat mudah. Praktik perbankan akan meningkat pesat karena pengembangan aplikasi fintech. Proyek-proyek Blockchain bahkan punya peluang evolusi yang potensial.
Namun aplikasi fintech juga banyak menghadapi tantangan pada era modern ini.
Tantangan Fintech
1. Kejahatan Dunia Maya dalam Keuangan
Meskipun bank sangat menjamin keamanan data sebesar 100% namun sangat sulit menghindari kejahatan dunia maya. Ada banyak sekali solusi untuk kejahatan dalam dunia maya yang rawan dialami oleh industri Fintech namun teknologi Blockchain bisa menyelesaikan masalah yang satu ini.
Ketika industri baru muncul setiap mari maka industri Blockchain harus mencari solusi yang terbaik. DLT, Distributed Ledger Technology, menghadapi persoalan yang serius yang harus diatasi.
2. Penggunaan Big Data dalam Keuangan
Big data menawarkan banyak peluang dan hambatan bagi penyedia fintech. Melalui media sosial, basis data pelanggan dan newsfeed, bank bisa melayani pelanggan dengan lebih baik. Teknologi analitik data yang kuat dibutuhkan untuk mendapatkan manfaatnya. Selain itu, solusi analitik data muncul dengan perdagangan, resiko dan layanan keuangan yang bisa dikelola.
3. Disrupsi Fintech dalam Industri Keuangan
Perusahaan-perusahan fintech muncul kurang dari sepuluh tahun yang lalu. Mereka sepertinya tidak bisa menunjukkan potensi pertumbuhan. Sebaliknya, banyak perusahaan lainnya yang bisa tumbuh menjadi perusahaan besar. Ini mungkin karena distribusi teknologi Fintech yang tidak teratur. Menghitung potensi pertumbuhan perusahaan menjadi sulit. Membuat aplikasi finteh yang aman menjadi hal yang sangat menantang.
4. Integrasi Blockchain dalam Keuangan
Blockchain bisa dibilang menjadi komponen utama dalam memerangi kejahatan dalam dunia maya. Namun ketika membicarakan tentang sektor keuangan, keamanan data bukan satu-satunya penerapan dari Blockchain.
Blockchain sudah terbukti punya nilai dalam berbagai aplikasi investasi dan perbankan. Mereka bekerja pada bidang yang potensial seperti investasi dalam bank dan transaksi pembayaran yang jauh lebih aman. Namun penggunaan Blockchain dalam industri menjadi cukup sulit.