Rokok elektrik atau vape menjadi alternatif yang sering diajukan sebagai pengganti rokok. Banyak jenis vape di pasaran yang bisa dipilih sesuai dengan selera. Banyak klaim, khususnya dari kalangan produsen, yang menyatakan bahwa vape aman karena tidak melalui proses pembakaran.
Klaim ini berdasarkan pada proses pembentukan asap yang mana asap ini berasal dari uap e-juice atau e-liquid. Penguapan berasal dari panas listrik yang dihantarkan melalui elemen pembakaran atau atomizer sehingga tidak menghasilkan tar. Kadar nikotin pada e-juice juga bisa ditentukan sesuai dengan kebutuhan.
Jenis vape yang beredar di pasaran juga sangat beragam mulai dari yang seukuran dengan pena hingga yang sebesar handphone. Setiap jenis memiliki komponen dan spesifikasi yang berbeda tergantung pada produsen. Untuk anda yang ingin membeli vape sebaiknya memahami apa itu vape dan bagaimana cara kerjanya.
Contents
Apa yang dimaksud dengan Vape?
Vape atau rokok elektrik merupakan salah satu jenis penghantar nikotin elektronik. Vape dirancang agar pecandu rokok tembakau mulai berhenti sendiri merokok. Mereka biasanya akan berhenti merokok secara perlahan dengan beralih dari rokok tembakau ke rokok elektrik.
Rokok jenis ini ada dalam berbagai ukuran dan bentuk. Namun setidaknya ada 3 komponen utama dalam rokok elektrik yaitu elemen pemanas, tabung dan baterai. Sedangkan liquid dalam tabung biasanya mengandung nikotin, gliserin serta penambah rasa. Beberapa jenis rokok elektrik memiliki baterai yang bisa diisi ulang.
Kandungan dalam Rokok Elektrik (Vape)
No | Kandungan | Description |
1 | Nikotin | Ini ditemukan dalam konsentrasi yang berbeda mulai dari 0 hingga 100 mg/ml dalam satu rokok elektrik. |
2 | Gliserin | Fungsi utamanya yaitu memproduksi uap air. Penelitian menunjukkan bahwa menghirup propilen glikol bisa menyebabkan iritasi saluran pernafasan pada beberapa individu. |
3 | Penambah Rasa | Ada rasa cokelat, vanila, buah-buahan dan yang lainnya sehingga perokok elektrik bisa menikmati sensasi tertentu dalam setiap hisapan. |
4 | TSNA | Tobacco-specific nitrosamine (TSNA) adalah senyawa karsinogen yang sering ditemukan dalam tembakau dan rokok tembakau. Sedangkan dalam cairan rokok elektrik, jumlah nitrosamin sangat sedikit. Semakin tinggi nikotin maka semakin tinggi juga kadar TSNA. |
Jenis-Jenis Vape
Ada berbagai jenis dari rokok vape. Anda bisa menemukan rokok elektrik atau vape dalam berbagai ukuran dan bentuk. Berikut ini berbagai jenis vape atau rokok elektrik yang harus anda ketahui.
1.Jenis Pen
Sesuai dengan namanya, vape yang satu ini bentuknya seperti pulpen. Ini adalah vape terkecil jika dibandingkan dengan jenis vape yang lainnya. Cara kerja vape ini pada dasarnya sama dengan vape jenis yang lainnya yaitu memanaskan cairan vape sehingga bisa menghasilkan uap. Ada dua jenis elemen pemasan yang bisa dipilih untuk memanaskan cairan vape untuk jenis pen yaitu:
-Atomizer
Ini merupakan elemen pemanas yang digunakan untuk memanaskan cairan vape yang mengandung nikotin. Biasanya, atomizer harus segera diganti jika kualitas panas yang dihasilkan sudah berkurang. Hal itu membuat rasa vape menjadi tidak enak lagi. Ada tank yang dekat dengan atomizer sebagai tempat bahan yang akan dipanaskan.
-Cartomizer
Cartomizer adalah sebuah kombinasi dari atomizer dan cartridge. Komponen yang dipanaskan pun bersentuhan secara langsung dengan elemen pemanas.
Agar elemen pemanas bisa bekerja dengan baik maka vaporizer pen membutuhkan baterai sebagai energi. Baterai ini bisa diisi ulang. Tegangannya biasanya sebesar 3,7 V namun ada juga baterai yang tegangannya juga bisa diatur.
2.Portable
Vape jenis portable lebih besar dibandingkan dengan vaporizer yang jenisnya pen. Meskipun demikian, vaporizer portable masih bisa dimasukkan ke dalam kantong. Vaporizer portable ini juga memiliki komponen elemen pemanas serta baterai.
Pada vaporizer portable, cairan vape tidak kontak secara langsung dengan elemen pemanas sehingga rasanya lebih baik dan asap yang dihasilkan sangat sedikit. Daya tahan baterai vaporizer jenis portable ini biasanya 2 hingga 3 jam atau lebih.
3. Desktop
Ini adalah jenis vape yang terbesar sehingga tidak bisa dibawa kemana-mana. Anda hanya bisa menggunakannya pada satu tempat. Selain itu, vaporizer desktop juga membutuhkan permukaan yang datar untuk bisa menempatkannya dan membutuhkan pasikan energi yang konstan supaya bisa berfungsi dengan sangat baik.
Panas yang dihasilkan oleh vaporizer desktop akan lebih maksimal, rasa yang jauh lebih tajam dan uap yang lebih banyak dibandingkan dengan jenis vaporizer yang lainnya.
Kontroversi Vape di Indonesia
Penggunaan vape di berbagai negara, termasuk Indonesia, mengundang kontroversi yang tiada henti. Sebagian orang menyatakan bahwa vape lebih berbahaya daripada rokok tembakau sedangkan yang lain menyatakan bahwa vape jauh lebih aman dibandingkan dengan rokok tembakau.
Kontroversi ini dipicu oleh kasus kerusakan paru akibat vape yang terjadi di Amerika Serikat (AS). Namun para vaper banyak yang membuktikan bahwa kerusakan paru di AS tidak ada hubungannya dengan vape. Para vaper pun mulai menunjukkan hasil foto rontgen mereka yang bebas dari asap dan “bersih” dari penyakit.
Belum lagi penggunaan vape bagi anak-anak yang ada di bawah umur dan penggunaan vape sebagai sarana menikmati narkotika. Menanggapi hal ini, banyak vaper influencer di Indonesia yang mulai mengedukasi masyarakat tentang vape. Salah satunya adalah Fatrio. Fatrio merupakan Youtuber Vape yang cukup berpengaruh.
Dalam video-videonya, pria bernama Rio Riza Samuel Sinulingga ini sering memperingatkan agar vape hanya digunakan untuk mereka yang telah berusia lebih dari 18 tahun dan sebaiknya tidak menggunakan vape untuk mencoba narkotika.
Berikut ini adalah salah satu video Fatrio yang berkolaborasi dengan Young Lex. Dalam video ini, Fatrio memberikan warning untuk vaper di bawah umur dan edukasi lainnya seputar vape.
Sedangkan video berikut ini adalah ketika Fatrio dan vaper influencer lain memberikan edukasi tentang penyalahgunaan vape di AS.